Senin, November 10, 2008

kisah kasih yang penuh makna

Alkisah pada suatu hari, diadakan sebuah pesta emas peringatan 50 tahun pernikahan sepasang kakek-nenek.
Pesta ini pun dihadiri oleh keluarga besar kakek dan nenek tersebut beserta kerabat dekat dan kenalan.
Pasangan kakek-nenek ini dikenal sangat rukun, tidak pernah terdengar oleh siapa pun mengenai berita mereka perang mulut.

Singkat kata mereka telah mengarungi bahtera pernikahan yang cukup lama bagi kebanyakan orang.
Mereka telah dikaruniai anak-anak yang sudah dewasa dan mandiri baik secara ekonomi maupun pribadi.
Pasangan tersebut merupakan gambaran sebuah keluarga yang sangat ideal.

Di sesela acara makan malam yang telah tersedia, pasangan yang merayakan peringatan ulang tahun pernikahan mereka ini pun
terlihat masih sangat romantis. Di meja makan, telah tersedia hidangan ikan yang sangat menggiurkan yang merupakan kegemaran
pasangan tersebut. Sang kakek pun, pertama kali melayani sang nenek dengan mengambil kepala ikan dan memberikannya kepada
sang nenek, kemudian mengambil sisa ikan tersebut untuknya sendiri.

Tapi aneh, perasaan si nenek justru terharu bercampur kecewa dan heran. Akhirnya sang nenek berkata kepada sang kakek:
"Suamiku, kita telah melewati 50 tahun bahtera pernikahan. Ketika engkau memutuskan untuk melamarku, aku memutuskan untuk
hidup bersamamu dan menerima dengan segala kekurangan yang ada untuk hidup sengsara denganmu. Aku menerima hal tersebut
karena aku sangat mencintaimu.

Sejak awal pernikahan, ketika kita mendapatkan keberuntungan untuk dapat menyantap hidangan ikan, engkau selalu hanya
memberiku kepala ikan yang sebetulnya sangat tidak aku suka, namun aku tetap menerimanya dengan
mengabaikan ketidaksukaanku tersebut karena aku ingin membahagiakanmu.

Aku tidak pernah lagi menikmati daging ikan yang sangat aku suka selama masa pernikahan kita. Sekarang pun, setelah kita
berkecukupan, engkau tetap memberiku hidangan kepala ikan ini. Aku sangat kecewa, suamiku. Aku tidak tahan lagi untuk
tidak mengungkapkan hal ini."

Sang kakek pun terkejut dan bersedihlah hatinya mendengarkan penuturan sang nenek. Akhirnya, sang kakek pun menjawab:
"Istriku, ketika engkau memutuskan untuk menikah denganku, aku sangat bahagia dan aku pun bertekad untuk selalu
membahagiakanmu dengan memberikan yang terbaik untukmu.

Sejujurnya, hidangan kepala ikan ini adalah hidangan yang sangat aku suka. Namun, aku selalu menyisihkan hidangan kepala ikan
ini untukmu, karena aku ingin memberikan yang terbaik bagimu. Semenjak menikah denganmu, tidak pernah lagi aku menikmati
hidangan kepala ikan yang sangat aku suka itu. Aku hanya bisa menikmati daging ikan yang tidak aku suka karena banyak
tulangnya itu. Aku minta maaf, istriku."

Mendengar hal tersebut, sang nenek pun menangis. Mereka pun akhirnya berpelukan. Percakapan pasangan ini didengar
oleh sebagian undangan yang hadir sehingga akhirnya mereka pun ikut terharu.
***

Kadang kala kita terkejut mendengar atau mengalami sendiri suatu hubungan yang sudah berjalan cukup lama dan tidak mengalami
masalah yang berarti, kandas di tengah-tengah karena hal yang sepele, seperti masalah pada cerita di atas.

Kualitas suatu hubungan tidak terletak pada lamanya hubungan tersebut, melainkan terletak sejauh mana kita mengenali
pasangan kita masing- masing. Hal itu dapat dilakukan dengan komunikasi yang dilandasi dengan keterbukaan.
Oleh karena itu, mulailah kita membina hubungan kita berlandaskan pada kejujuran, keterbukaan dan saling menghargai satu
sama lain.

cinta langit dan laut:

Dahulu kala, langit dan laut saling jatuh cinta. Mereka sama2 saling menyukai 1 sama lain. Saking sukanya laut terhadap langit, warna laut = langit, saking sukanya langit terhadap laut, warna langit = laut.

Setiap senja datang, si laut dengan lembut sekali membisikkan "aku cinta padamu" ke telinga langit. Setiap langit mendengar bisikan penuh cinta laut pun, langit tidak menjawab apa2 hanya tersipu2 malu wajahnya semburat kemerahan.

Suatu hari, datang awan... begitu melihat kecantikan si langit, awan seketika itu juga jatuh hati terhadap langit. Tentu saja langit hanya mencintai laut, setiap hari hanya melihat laut saja. Awan sedih tapi tak putus asa, mencari cara dan akhirnya menemukan akal bulus.

Awan mengembangkan dirinya sebesar mungkin dan menyusup ke tengah2 langit dan laut, menghalangi pandangan langit dan laut terhadap 1 sama lain.

Laut merasa marah karena tidak bisa melihat langit, sehingga dengan gelombangnya, laut berusaha menyibak awan yang mengganggu pandangannya.

Tapi tentu saja tidak berhasil.

Lalu datanglah angin, yang sejak dulu mengetahui hubungan laut dan langit merasa harus membantu mereka menyingkirkan awan yang mengganggu.

Dengan tiupan keras dan kuat, angin meniup awan ... Awan terbagi2 menjadi banyak bagian, sehingga tidak bisa lagi melihat langit dengan jelas, tidak bisa lagi berusaha mengungkapkan perasaan terhadap langit.

Sehingga ketika merasa tersiksa dengan perasaan cinta terhadap langit, awan menangis sedih. Hingga sekarang, kasih antara langit dan laut tidak terpisahkan.

Kamu juga bisa melihat di mana mereka menjalin kasih. Setiap ke laut, di mana ada 1 garis antara laut dan langit, di situlah mereka sedang bersatu.

for Too Good To Be True:

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia..."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.

"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri.

Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir...

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.

"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia.

"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang..."

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis...

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?
Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan
bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk...

Dear Diary,

Hai Di , udah lama vella ngga nulisin kamu yah, banyak banget yang Vella mau ceritain ke kamu Di.
Tadi pagi Vella sama temen2 ngomongin cowok masing-masing. Di masih inget sama Evan kan? cowoknya Vella? Vella malu banget deh sama dia. Dia soalnya ngga kayak cowok2 temen Vella yang lain Di.
Sebel deh sama Evan, bayangin deh Di semua minusnya Evan nih yah :

Minus 10 karena dia ngga punya handphone !!! padahal cowok2 temen vella yang lain punya handphone.

Minus 10 karena dia ngga dibolehin nyetir mobil sama ortunya karena belum 17 , padahal cowok2 temen vella yang lain biar sama2 smp udah boleh bawa sendiri!!!!!

Minus 10 karena dia itu rambutnya cuma cepak biasa, padahal cowok2 temen vella yang lain itu rambutnya gaya abhies.

Minus 10 buat dia karena dia itu ngga suka ke tempat2 dugem Di ! padahal vella suka banget ke sana, malu banget ngga sih punya cowok kayak gitu.

Minus 10 buat dia lagi Di ! karena dia ngga punya satu pun jacket xsml padahal cowok2 temen vella yang lain sering banget belanja disana , kalau dia sih paling pake bajunya bangsa bangsa jacket yang merek FILA (idih banget ngga sich Di!)

Minus 10 banget ( dan yang ini banget banget banget!!!! ) karena dia masih suka bawa makanan dari rumah buat makang siang ke sekolah ! gila yah Di malu2in banget ngga sih!!!!!!!!

Sumpah yah Di , vella malu banget sama dia, kayaknya mau putus aja deh Di.

-----
Dear Diary,

Hari ini valentine, pas Evan ke kelas vella mau kasih kado, vella cuma diem aja. Seharian itu Di, vella ngindarin dia abis-abisan, dia bingung gitu kayaknya Di, kenapa vella ngindar terus. Sampe rumah dia nelepon vella, Vella males tapi ngomong sama dia Di, vella suruh pembantu bilang ke Evan kalau vella belum pulang. Dia nelepon 4 kali hari itu tapi Vella males nerima.

Kira-kira 3 harian deh kayak gitu, tiap di sekolah Vella ngindarin Evan pake cara ke wc cewek lah atau ngumpet2 lah, dan di rumah Vella selalu ngga mau nerima telepon dari dia, kayaknya Vella bener-bener udah ilfeel dan malu pacaran sama dia Di!

Akhirnya waktu itu hari Senin, Seperti biasa pas di sekolah, Vella ngindarin dia.
Pas pulang sekolah Vella ngumpul di kantin sama temen2 Vella. Mereka pada nanya kok Vella ngindarin Evan terus Vella diem aja, tapi setelah didesak ahirnya Vella ngaku juga Vella ngomong, "Ah bete banget gue sama tuh cowok, udah ngga ada modal mendingan gaul, dan mukanya setelah gue pikir2 biasa banget, ya ampun kok gue dulu mau yah jadi sama dia? Dipelet kali yah gue!!"

Tiba-tiba semua pada diem dan ngeliat ke arah punggung Vella, Vella bingung dan nengok Di, ya Tuhan Di! Ternyata ada evan di belakang Vella dan kayaknya dia denger yang Vella baru ucapin barusan.
Vella cuma bisa diem tapi Vella sempet ngeliat Evan sebentar. Dia diem, mukanya nunduk ke bawah terus dia pelen2 pergi dari situ.

Vella diem aja, ada beberapa yang ngomong "Hayo loo Vel, dia denger lho !!" Tapi ada juga yg ngomong, "Udahlah Vel, baguslah denger, ngga ada untungnya tetep sama dia, ntar elo juga bisa dapet yg lebih bagus." Bener juga yah Di. Ya udah Vella cuek aja, syukur deh kalau dia denger!!!
Dia mau minta putus juga ayo, mau banget malah Vella.

Dua hari pun berlalu Di, dan sejak saat Evan udah ngga berusaha nyamperin Vella di sekolah atau nelpon Vella. Tiap ketemu di sekolah dia cuma diem dan ngelewatin Vella aja.

Seminggu berlalu, 2 minggu berlalu sejak hari itu, Vella mulai ngerasa ada sesuatu yang ilang Di, ngga tau kenapa Vella mulai ngerasa kehilangan sesuatu, kadang2 Vella suka bengong bingung sendiri, cuma Vella berusaha ilangin perasaan itu. Vella ngga tau kenapa jadi males kemana-mana, pengennya sendiri aja, males ngapa2xin. Semua orang jadi bingung kenapa Vella berubah jadi kayak gini. Vella sendiri juga ngga tau kenapa Di.

-----
Dear Diary,

Minggu malem nih Di, ujan deres banget, Vella diem dan ngerenung di dalam kamar.
Tiba-tiba di channel V ada lagunya Janet Jackson Di! Tau kan liriknya?

Doesn't really matter what the eyes are seeing,
cause I'm in love with the Inner being.

Saat itu tiba-tiba Vella nangis Di, Vella baru sadar.... Betapa baiknya Evan..... Vella nangis-senangisnya Di, karena Vella baru sadar betapa begonya Vella..

Minus 10 karena Evan ngga punya Hp Di, tapi plus 100 karena dia tiap malem rela jalan jauh ke wartel buat nelpon Vella ngucapin selamat tidur setiap hari..

Minus 10 karena dia ngga dibolehin nyetir mobil sama ortunya karena belum 17 Di, tapi plus 100 karena tiap malem minggu dia rela naik sepeda jauh dari kemang ke bona indah khusus ngapelin Vella biar ujan sekalipun..

Minus 10 karena dia rambutnya cuma botak biasa dan ngga suka di spike, tapi plus 100 karena dalam keadaan rambut Vella apapun baik bagus maupun lagi jelek, mau salah potong atau salah blow atau salah model dia selalu bilang Vella cantik banget..

Minus 10 karena dia ngga suka ke tempat dugem Di, tapi plus 100 karena dia rela nemenin Vella ke tempat2 kayak gitu, meski dia ngga suka dan rela dimarahin ortunya karena pulang pagi nemenin Vella... dengan naik taksi ke rumahnya...

Minus 10 karena Evan ngga punya jacket xsml dan hanya punya jacket fila biasa, tapi plus 100 karena kalau ujan di sekolah dia selalu minjemin Vella jacketnya meski dia sendiri kedinginan......

Minus 10 karena dia bawa makan siang ke sekolah, tapi plus 100 karena ternyata nabung uang jajan makan siangnya buat beli kado valentine buat Vella...

Dari 60 minus yg Evan punya Di, dia punya 600 Plus di hati Vella... dari 1000 kekurangan Evan, dia punya semilyar kebaikan... ya Tuhan Di, betapa begonya Vella yah...Vella yang berutung sebenernya punya cowok Evan, dan Vella juga yang nyakitin Evan, padahal ngga pernah sekalipun dia nyakitin Vella.

Malemnya Vella nangis lama banget Di.

-----
Dear Diary,

Vella ketemu sama Evan di sekolah. Vella kejar dia dan bilang vella mau ngomong, Evan diem aja, tapi pulang sekolah dia nanya Vella mau ngomong apa.

Vella kasih dia kartu buatan Vella, Vella cium pipi dia dan Vella bilang minta maaf karena Vella udah nyakitin dia. Dia cuma diem aja terus pulang....Vella cuma bisa diem karena sadar, Vella yang berbuat, Vella juga yang kehilangan...Sakit banget rasanya Di, Vella pulang sekolah nangis tapi juga sadar itu semua Vella yang bikin dan Vella pula yang nanggung resiko-nya...

Malem itu tiba tiba mama ngetok pintu kamar Vella, katanya ada telepon. Ternyata bener Di itu Evan, dia udah maafin Vella, dia udah lupain semuanya...aduh Di, girang banget hati Vella, hihihihihi senengnya.

Nanti malem Evan mau kesini Di, dan Vella mau dandan secantik-cantiknya buat Evan, jadi Vella udahan dulu yah Di...thx banget udah denger curhat-nya Vella,

Vella belajar satu hal Di. Hargailah apa yang kamu miliki sekarang, karena tanpa kamu sadari, kamu begitu beruntung telah memiliki-nya.

Selamat malem diaryku...

NB: Minus 10 Di, karena mukanya tidak tampan,
tapi plus 100 karena hatinya luar biasa tampan...


Vella-nya Evan

Doesnt' really matter what the eyes are seeing cause I'm in love with the Inner being

When You Divorce Me, Carry Me Out:

Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yg cuma berkamar satu. Sahabat2ku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu2. Aku adalah seorang pengantin pria yg sangat bahagia.

Ini adalah kejadian 10 tahun yg lalu. Hari2 selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang.
Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut.
Ia adalah pegawai sipil. setiap pagi kami berangkat kerja bersama2 dan sampai dirumah juga pada waktu yg bersamaan. Anak kami sedang belajar di luar negeri.

Pernikahan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yg tidak kusangka-sangka. Dew hadir dalam kehidupanku. Waktu itu adalah hari yg cerah. Aku berdiri di balkon. dengan Dew yg sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yg kubelikan untuknya. Dew berkata , "Kamu adalah jenis pria terbaik yg menarik para gadis." Kata2nya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu,begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis." Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu2. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, "kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor" Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya.

Pada saat tersebut,ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun,aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya,ia adalah seorang istri yg baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama2. Atau, Aku akan menghidupkan komputer,membayangkan tubuh Dew. Ini adalah hiburan bagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai, apa yg akan kau lakukan? " Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yg sangat jauh dari ia. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius. Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia.. Ia kelihatan sedikit kecurigaan Ia berusaha tersenyum pada bawahan2ku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya. Sekali lagi, Dew berkata padaku," He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu2 lagi.

Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya, "Ada sesuatu yg harus kukatakan" Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba2 aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir. "aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata2ku, tapi ia bertanya secara lembut, "Kenapa?" "Aku serius." Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan laki2!". Pada malam itu, kami sekali saling membisu.

Ia sedang menangis..
Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yg telah terjadi dengan pernikahan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yg memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dew. Dengan perasaan yg amat bersalah, Aku menuliskan surai perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yg telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yg asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yg telah kuucapkan.
Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku,dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh2 telah terjadi.

Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran .Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali.

Ia menuliskan syarat2 dari perceraiannya:
Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya,dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya.
Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.
Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya, "He Ning, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?
Pertanyaan ini tiba2 mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan.
"Kamu membopongku dilenganmu", katanya, "Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita.
Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu ." Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yg telah berlalu dan berharap pernikahannya diakhiri dengan suasana romantis.

Aku memberitahukan Dew soal syarat2 perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yg ia lakukan,ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh. Kata2nya membuatku merasa tidak enak. Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. kami saling menganggap orang asing.

Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami, "Wah, papa membopong mama,mesra sekali" Kata2nya membuatku merasa sakit..
Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut, "Mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita."
Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang. Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku, Kami begitu dekat sampai2 aku bisa mencium wangi di bajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya.

Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "Kebun diluar sedang dibongkar. Hati2 kalau kamu lewat sana."

Hari keempat,ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku. Bayangan Dew menjadi samar.

Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti,dimana ia telah menyimpan baju2ku yg telah ia setrika, aku harus hati2 saat memasak, dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat. Aku tidak memberitahu Dew tentang ini. Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya, "Kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang" Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yg cocok. Lalu ia melihat, "Semua pakaianku kebesaran". Aku tersenyum. Tapi tiba2 aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati.
Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit. Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. "Pa,sudah waktunya membopong mama keluar" Baginya,melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yg penting .
Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.
Pada hari terakhir, ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua" Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".

Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dew membuka pintu.
Aku berkata padanya," Maaf Dew, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius".
Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku."Kamu tidak demam".
Kutepiskan tanganya dari dahiku "Maaf, Dew,Aku cuma bisa bilang maaf padamu, Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai2 dari kehidupan,bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu" Dew tiba2 seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dgn kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor

Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku. Penjual bertanya apa yg mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum, dan menulis "Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua."

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, Socrates, "Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" .

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja,
dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,
"Apa itu pernikahan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan
saja. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu pernikahan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia
kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi di kesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah pernikahan"

CATATAN - KECIL :
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan
cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.

Terimalah cinta apa adanya.
Pernikahan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses
mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan pernikahan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.

for suami istri:


Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif- nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa ?", tanya suami saya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,"jawab saya.

Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Dan akhirnya suami saya bertanya," Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu ?"

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat
menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung.
Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya ?"

Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan. ..

"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ' teman baik kamu ' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal."

"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi aneh, Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami."

"Saya selalu merawatmu jika kamu sakit dan membawamu Ke rumah sakit.."

"Kamu selalu lupa akan menaruh sesuatu dan aku senantiasa Mengingatkanmu"

"Di saat kau mengeluh akulah yg setia mendengarkan dan mencoba menghiburmu.."

"Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku,dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu, tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu."

"Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir menangisi kematian saya."

"Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu.
Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya...

"Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban
ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu."

"Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang- barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia."

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya.

Oh, kini saya tahu,tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya........


Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur- angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita sadari dan bayangkan sebelumnya.

for When We Have To Choose:

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik,
ia mempunyai banyak sekali emas dan kuningan, karena terlalu banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka.

Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali di bedakan, mana yang emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat, namun ada peraturan dari sang raja, yaitu apabila mereka sudah memilih dan mengambil satudari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi. Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari untuk memilih, setengah hari untuk merenungkan, dan setengah hari lagi untuk memutuskan.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya! , "apa yang kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu disini? ", jawab orang itu "tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu ", lalu tanya prajurit itu lagi "seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya?, sedangkan waktumu sangat terbatas ", jawab orang itu lagi "tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada ditanganku begitu waktuku habis ".

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu kepadanya "hai orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari cukup? ", jawab orang kaya itu "bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah keuntunganku ".

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak oleh nya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu "mengapa engkau diam disini?, tidakkah engkau memilih emas-emas itu? atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu? ", mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja, maka prajurit itu bertanya lagi "atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain? ", orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi "tidakkah engkau mendengar pertanyaanku? ", sambil menatap prajurit, orang itu menjawab "tuan saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu, berapa kadar emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak tahu ". "lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu " tanya prajutit itu lagi.

"Tuan emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu, mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas itu yang lebih penting " jawabnya lugu.

Prajurit ini semakin penasaran "mengapa bisa begitu? ", "bagi saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat saya, karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk membeli emas tuan" prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya "lagi pula tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah Saya ambil ", "tidakkah engkau mengambil emas-emas yang lain dan menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu? " tanya prajurit lagi, "saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan! , jika saya gantikan emas ini dengan yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yang murni ",

Tak lama lagi lonceng istana berbunyi,tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata "wahai rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak seorangpun diperbolehkan menukar ataupun menyia-nyiakan hadiah itu, jika didapati hal diatas maka orang itu akan mendapat hukuman karena ia tidak menghargai raja " kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya.

Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal "dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan, dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu, tetapi sayang sekali hanya satu orang yang datang kepadaku untuk menanyakannya ".

Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya, dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

dikutip dari :
Kumpulan Sharing dan Cerpen Judul Asli:
When We Have to Choose


Berharap melalui alkisah diatas kita dapat merefleksi diri dalam mencari pasangan hidup :

1. Bagi yang sedang mencari pasangan alias cari pacar (setengah hari untuk memilih)
Memilih memang boleh tapi manusia tidak ada yang sempurna,jangan lupa emas-emas itu milik sang raja, jadi hanya dia yang tahu menahu masalah itu, artinya setiap manusia milik Tuhan jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNya tentang pasangan Anda.

2. Bagi yang telah memperoleh pasangan tapi belum menikah (setengah hari untuk merenungkan)
Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat, ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat.

Diluar, memang kita dihadapkan dengan banyak pilihan, sama dengan rakyat yang memilih emas tadi, akan tetapi pada saat kita sudah mendapatkannya, belum tentu waktu kita melepaskannya kita mendapat yang lebih baik. Jadi jika dalam tahap ini Anda merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara objektif siapa dia (karena itu keterbukaan dan komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan), dan menyelaraskan hati Anda bersamanya, begitu Anda tahu tentang hal terjelek dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik, dengan demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah, tinggal bagaimana Anda menerimanya, Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan perubahannya atau tidak,

"cinta selalu berjuang ", dan jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta Anda, justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan Anda (tidak pernah bertengkar mungkin) Anda malah harus berhati- hati, karena ini adalah hubungan yang tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda yang terpenting adalah niat baik diantara pasangan, sehingga dengan komitmen dan cinta, segala sesuatu selalu ada jalan keluarnya. Meskipun dalam tahap ini Anda masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya anda masih dapat berganti pilihan, akan tetapi pertimbangkan dengan baik hal ini.

3. Bagi yang telah menikah (setengah hari untuk memutuskan)
Dalam tahap ini, siapapun dia berarti anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya, jangan berfikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan Anda, jika ini terjadi berarti Anda egois, sama halnya dengan orang kaya diatas, dan dengan demikian Anda tidak pernah puas dengan diri pasangan Anda,maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan.
Anda tidak boleh merasa menyesal dengan pilihan Anda sendiri, jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya, dan menambah kadar karat pada emasnya.

Jadi percayalah kalau Tuhan pasti akan memperhatikan Anda, dan Dia yang paling berkuasa mengubah setiap orang. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi dan bercerai lagi???, ingatlah si dia adalah hadiah, siapapun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan Anda, ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan, setelah itu Anda tidak boleh menukar atau meyia-nyiakan emas Anda, jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana hadiah terindah yang telah Tuhan berikan.
Dan apapun yang terjadi dengan pasangan Anda komunikasikanlah dengan Tuhan, karena Dia yang memiliki hati setiap manusia..

or Kasih Yang Terbesar:

Suatu pagi yang sunyi di Korea, di suatu desa kecil, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng. Itu adalah rumah yatim piatu di mana banyak anak tinggal akibat orang tua mereka meninggal dalam perang.

Tiba-tiba, kesunyian pagi itu dipecahkan oleh bunyi mortir yang jatuh di atas rumah yatim piatu itu. Atapnya hancur oleh ledakan, dan kepingan-kepingan seng mental ke seluruh ruangan sehingga membuat banyak anak yatim piatu terluka. Ada seorang gadis kecil yang terluka di bagian kaki oleh kepingan seng tersebut, dan kakinya hampir putus. Ia terbaring di atas puing-puing ketika ditemukan, P3K segera dilakukan dan seseorang dikirim dengan segera ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan.

Ketika para dokter dan perawat tiba, mereka mulai memeriksa anak-anak yang terluka. Ketika dokter melihat gadis kecil itu, ia menyadari bahwa pertolongan yang paling dibutuhkan oleh gadis itu secepatnya adalah darah.
Ia segera melihat arsip yatim piatu untuk mengetahui apakah ada orang yang memiliki golongan darah yang sama. Perawat yang bisa berbicara bahasa Korea mulai memanggil nama-nama anak yang memiliki golongan darah yang sama dengan gadis kecil itu.

Kemudian beberapa menit kemudian, setelah terkumpul anak-anak yang memiliki golongan darah yang sama, dokter berbicara kepada grup itu dan perawat menerjemahkan, "Apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya utk gadis kecil ini?"
Anak-anak tersebut tampak ketakutan, tetapi tidak ada yang berbicara. Sekali lagi dokter itu memohon, "Tolong, apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya untuk teman kalian, karena jika tidak, ia akan meninggal!"

Akhirnya, ada seorang bocah laki-laki di belakang mengangkat tangannya dan perawat membaringkannya di ranjang untuk mempersiapkan proses transfusi darah.

Ketika perawat mengangkat lengan bocah untuk membersihkannya, bocah itu mulai gelisah. "Tenang saja," kata perawat itu,

"Tidak akan sakit kok." Lalu dokter mulai memasukan jarum, ia mulai menangis. "Apakah sakit?" tanya dokter itu. Tetapi bocah itu malah menangis lebih kencang.

"Aku telah menyakiti bocah ini!" kata dokter itu dalam hati dan mencoba untuk meringankan sakit bocah itu dengan menenangkannya, tetapi tidak ada gunanya.

Setelah beberapa lama, proses transfusi telah selesai dan dokter itu minta perawat untuk bertanya kepada bocah itu. "Apakah sakit?"

Bocah itu menjawab, "Tidak, tidak sakit."

"Lalu kenapa kamu menangis?", tanya dokter itu.

"Karena aku sangat takut untuk meninggal" jawab bocah itu. Dokter itu tercengang! "Kenapa kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal?"

Dengan air mata di pipinya, bocah itu menjawab, "Karena aku kira untuk menyelamatkan gadis itu aku harus menyerahkan seluruh darahku!"

Dokter itu tidak bisa berkata apa-apa, kemudian ia bertanya, "Tetapi jika kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal, kenapa kamu bersedia untuk memberikan darahmu?"

Sambil menangis ia berkata, "Karena ia adalah temanku, dan aku mengasihinya!"

Aku Akan Berusaha Menyayangimu:

Boy adalah seorang cowo yg menjadi buta karena sebuah kecelakaan.. Sejak ia menjadi buta.. ia merasa terasing dari lingkungannya.. Ia merasa tidak ada seorang pun yg memperhatikan atau menyayanginya..

Hingga kemudian hadirlah Girl dalam hidupnya.. Girl sangat sayang dan perhatian pada Boy..
Ia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Boy sebagai suatu kekurangan yg berarti..
Ia sungguh-sungguh mencintai Boy dengan tulus...

Suatu hari berkatalah Boy kepada Girl..

B : Girl...mengapa kamu begitu menyayangiku..?

G: hmmm..entahlah..aku tidak pernah tau alasan mengapa aku begitu menyayangimu.. yg aku tahu.. aku benar-benar tulus menyayangimu Boy..
(tersenyum)

B : tapi..aku kan buta..apa yg bisa aku perbuat untukmu..? apa yg bisa aku berikan buatmu..?

G : Boy..aku tidak mengharap apapun darimu..buatku..kamu bisa ceria setiap hari dan menyayangiku dengan tulus itu sudah cukup.. aku senang ketika kau merasa senang..

B : (terharu) belum pernah ada orang yg begitu menyayangi aku yg buta seperti ini..

G : (menggenggam tangan Boy sambil tersenyum)

B : Girl..kalo sampai suatu saat nanti aku bisa melihat lagi..aku pasti akan menikahimu.. karena hanya kamu satu-satunya orang yg dengan tulus menyayangiku...

G : benarkah..?

B : iya..aku janji..kalau suatu saat nanti aku bisa melihat, PASTI aku akan menikahimu..

G : (terharu) terima kasih Boy.. aku sangat menyayangimu...

B : (tersenyum) ya.. aku tahu itu.. aku juga sangat menyayangimu Girl..

singkat cerita.. Boy melakukan operasi cangkok mata dan berhasil..ia mampu melihat lagi.. Ia pun tidak sabar untuk segera menemui Girl..

Pergilah ia mencari Girl.. sampai ia berhasil menemukannya... Namun... alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa ternyata Girl adalah seorang gadis buta.. Ia tidak bisa menerimanya.. Ia pun menolak Girl .. Ia lupa akan semua janjinya...

G : Boy..bukankah kamu sudah berjanji akan menikah denganku..?

B : ummm....(bimbang) ya memang aku pernah berkata begitu..tapi tidak dengan keadaanmu yg seperti ini..

G : Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri..? bukankah kau bilang hanya aku satu-satunya orang yg menyayangimu..?

B : eeeerr...maaf Girl..tapi aku tidak bisa menikah dengan gadis buta..maaf..

Boy pun pergi meninggalkan Girl..

Girl yang kecewa dan merasa dikhianati.. memilih untuk bunuh diri..

Saat ia ditemukan meninggal..ada sepucuk surat disakunya..

"Dear Boy...
Memang tidak banyak yg bisa aku berikan padamu..
tidak banyak yg bisa aku lakukan untukmu...
Namun.. aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu...
Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu..bisa membawakan terang dan keceriaan dalam hidupmu kembali.."

~Kadang kala kita tidak boleh melihat sesuatu hanya dengan mata..
melainkan juga dengan hati kita..
Mata itu bisa menipu..namun hati tidak..
kata hati selalu merupakan kejujuran terdalam dalam hidup manusia..~

Jangan biarkan kisahmu berakhir seperti mereka..

Cinta Seekor Kadal:

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang.
Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok.

Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran.
Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun?

Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya .... astaga!!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat

terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu.
Apa yang dapat dilakukan oleh cinta?
tentu saja sebuah keajaiban.
Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama

10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.

Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan... Berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.

Jangan Pernah Mengabaikan Orang Yang Anda Kasihi

Mencintai Tanpa Syarat:

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.
mereka menikah sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya
tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak..... bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .
dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka."
Anak2ku .... Jikalau pernikahan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah......tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian..
sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.

kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang,
kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno..
dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..
disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak Suyatno bercerita.

"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam pernikahannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan.
Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama.. dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"

Kucinta kau hingga akhir masa:


I Love You till the death


Brittney loved basketball
Friends and parties too
And when it came to painting
That's all she wanted to do
She painted everything she saw
Birds, flowers, the sky
Somedays she sat at her window
And painted everything that passed her by
But lately she'd been feeling woozy
Her muscles ached a lot
And her parents got kind of worried
So they took her to the doc
The doctor took a couple of tests
To see if everything was ok
Then the nurse came out with a look of sadness
And this is what she had to say;
"I'm sorry but you've got leukemia,"
"You've got about 3 months more."
Then Brittney got up and ran out of the room
And slammed the office door
She ran down the street screaming
And cried her eyes out dry
And stayed up all night
Wondering what it's like to die
Her parents held her tightly
And said, "We love you,"
"We'll make your last few months the greatest,"
"We'll do anything for you."
So Brittney and her parents moved to Florida
To live by the sea
Because Brittney loved the ocean
And when she dies, that's where she wanted to be
She spent her days painting
And horseback riding in by the bay
But one day she met this guy
And his name was Jay
They collected seashells together
And talked about all kinds of things
And then one day while walking
He handed her a ring
It said that, "I love you,"
Which brought tears to Brittney's eyes
And when he put it on her finger
She began to cry
"I've got leukemia, and about a month more."
Then Jay said, " No matter what, I love you,"
"And no matter what, you are the one I adore."
So they spent everyday together
And swam in the Atlantic all day
But Brittney was getting weaker
And it was hard for her stay awake
So one day Brittney painted her picture
And gave it to Jay
She said, "I want you to remember me,"
"Even when I leave this place."
But one day while they were walking
And searching for seashells in the sand
Brittney collapsed and started to lose her breath
And said to Jay, "Please hold my hand."
"I love you more than anyone,"
"You are my only true love,"
"But now my time is up,"
"And I'll watch over you from above,"
Then Brittney's body was lifeless
As she lay in Jay's arms
And he sat there all day
And kept her safe from harm
I hope this teaches you a lesson
To tell someone you love them whenever you can
Because maybe they'll be gone tomorrow
And you wont be there to hold their hand
Because love is everything to everybody
Without it, the world would be dead
So always tell someone you love them
A parent, a lover, a friend

A Lesson of Love

Toshinobu Kubota , yang biasa dipanggil Shinji mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit.

"Di sini keadaan sulit ," katanya sambil memeluk putranya dan mengucapkan selamat tinggal. "Kau adalah harapan kami."

Shinji naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan transport gratis bagi pemuda-pemuda yang mau bekerja sebagai penyekop batubara sebagai imbalan ongkos pelayaran selama sebulan. Kalau Shinji menemukan emas di Pegunungan Colorado, keluarganya akan menyusul.

Berbulan-bulan Shinji mengolah tanahnya tanpa kenal lelah. Urat emas yang tidak besar memberinya penghasilan yang pas-pasan namun teratur.
Setiap hari ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas dua kamar, Shinji merindu kan dan sangat ingin disambut oleh wanita yang dicintainya.
Satu-satunya yang disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu nasib ke Amerika adalah terpaksa meninggalkan Asaka Matsutoya sebelum secara resmi punya kesempatan mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga mereka sudah lama berteman dan selama itu pula diam-diam dia berharap bisa memperistri Asaka.

Rambut Asaka yang ikal panjang dan senyumnya yang menawan membuatnya menjadi putri Keluarga Yoshinori Matsutoya yang paling cantik.
Shinji baru sempat duduk di sampingnya dalam acara perayaan pesta bunga dan mengarang alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah gadis itu agar bisa bertemu dengannya. Setiap malam sebelum tidur di kabinnya , Shinji ingin sekali membelai rambut Asaka yang pirang kemerahan dan memeluk gadis itu. Akhirnya, dia menyurati ayahnya , meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya.

Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan rencana untuk membuat hidup Shinji menjadi lengkap. Pak Yoshinori Matsutoya akan mengirimkan putrinya kepada Shinji di Amerika. Putrinya itu suka bekerja keras dan punya intuisi bisnis. Dia akan bekerja sama dengan Shinji selama setahun dan membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas.
Diharapkan, setelah setahun itu keluarganya akan mampu datang ke Amerika untuk menghadiri pernikahan mereka.

Hati Shinji sangat bahagia. Dia menghabiskan satu bulan berikutnya untuk mengubah pondoknya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan menata bekas tempat tidurnya agar pantas untuk seorang wanita. Gorden dari bekas karung goni yang menutupi kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga dari bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur dia meletakkan wadah kaleng berisi bunga-bunga kering yang dipetiknya di padang rumput.

Akhirnya , tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya sepanjang hidup.
Dengan tangan membawa seikat bunga daisy segar yang baru dipetik , dia pergi ke stasiun kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit ketika kereta api mendekat lalu berhenti. Shinji melihat setiap jendela , mencari senyum dan rambut ikal Asaka. Jantungnya berdebar kencang penuh harap, kemudian tersentak karena kecewa.

Bukan Asaka , tetapi Yumi Matsutoya kakaknya, yang turun dari kereta api. Gadis itu berdiri malu-malu di depannya, matanya menunduk. Shinji hanya bisa memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar diulurkannya buket bunga itu kepada Yumi. "Selamat datang," katanya lirih, matanya menatap nanar. Senyum tipis meng hias wajah Yumi yang tidak cantik.

"Aku senang ketika Ayah mengatakan kau ingin aku datang ke sini," kata Yumi, sambil sekilas memandang mata Shinji sebelum cepat-cepat menunduk lagi.
"Aku akan mengurus bawaanmu ," kata Shinji dengan senyum terpaksa.

Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda. Pak Matsutoya dan ayahnya benar. Yumi memang punya intuisi bisnis yang hebat. Sementara Shinji bekerja di tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di sudut ruang duduk, dengan cermat Yumi mencatat semua kegiatan di tambang. Dalam waktu 6 bulan, asset mereka telah berlipat dua. Masakannya yang lezat dan senyumnya yang tenang menghiasi pondok itu dengan sentuhan ajaib seorang wanita.
Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan , keluh Shinji dalam hati, setiap malam sebelum tidur kecapekan di ruang duduk. Mengapa mereka mengirim Yumi ? Akankah dia bisa bertemu lagi dengan Asaka ? Apakah impian lamanya untuk memperistri Asaka harus dilupakannya ?
Setahun lamanya Yumi dan Shinji bekerja, bermain, dan tertawa bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan cinta. Pernah sekali, Yumi mencium pipi Shinji sebelum masuk kekamarnya. Pria itu hanya tersenyum canggung. Sejak itu, kelihatannya Yumi cukup puas dengan jalan-jalan berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di beranda setelah makan malam.

Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur punggung bukit, membuat jalan masuk ke tambang mereka longsor. Dengan kesal Shinji mengisi karung-karung pasir dan meletakkannya sedemikan rupa untuk membelokkan arus air. Badannya lelah dan basah kuyup, tetapi tampaknya usahanya sia-sia. Tiba-tiba Yumi muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang terbuka. Shinji menyekop dan memasuk kan pasir kedalamnya, kemudian dengan tenaga sekuat lelaki, Yumi melemparkan karung itu ke tumpukan lalu membuka karung lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki terbenam lumpur setinggi lutut, sampai hujan reda. Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang ke pondok.

Sambil menikmati sup panas, Shinji mendesah , "Aku takkan dapat menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu. Terima kasih, Yumi."
"Sama-sama," gadis itu menjawab sambil tersenyum tenang seperti biasa, lalu tanpa berkata-kata dia masuk ke kamarnya.

Beberapa hari kemudian , sebuah telegram datang mengabarkan bahwa Keluarga Matsutoya dan Keluarga Kubota akan tiba minggu berikutnya. Meskipun berusaha keras menutup-nutupinya , jantung Shinji kembali berdebar-debar seperti dulu karena harapan akan bertemu lagi dengan Asaka. Dia dan Yumi pergi ke stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka turun dari kereta api di ujung peron.

Ketika Asaka muncul , Yumi menoleh kepada Shinji. "Sambutlah dia," katanya.
Dengan kaget, Shinji berkata tergagap, "Apa maksudmu?"
"Shinji , sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri Matsutoya yang kau inginkan. Aku memperhatikan bagaimana kau bercanda dengan Asaka dalam acara Perayaan pesta bunga lalu." Dia mengangguk ke arah adiknya yang sedang menuruni tangga kereta. "Aku tahu bahwa dia, bukan aku , yang kauinginkan menjadi istrimu."
"Tapi..."
Yumi meletakkan jarinya pada bibir Shinji. "Ssstt," bisiknya. "Aku mencintaimu, Shinji. Aku selalu mencintaimu. Karena itu , yang kuinginkan hanya melihatmu bahagia. Sambutlah adikku."

Shinji mengambil tangan Yumi dari wajahnya dan menggenggamnya. Ketika Yumi menengadah, untuk pertama kalinya Shinji melihat betapa cantiknya gadis itu. Dia ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput, ingat malam-malam tenang yang mereka nikmati di depan perapian, ingat ketika Yumi membantunya mengisi karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa yang sebenarnya selama berbulan-bulan telah tidak diketahuinya.

"Tidak, Yumi. Engkaulah yang kuinginkan." Shinji merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan mengecupnya dengan cinta yang tiba-tiba membuncah didalam dadanya.

Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan berseru-seru, "Kami datang untuk menghadiri pernikahan kalian!"

"..True love doesn't have a happy ending , because true love never ends...."

SHMILY:



Senja sore itu kesedihan melanda keluarga kami, kakek kami tercinta telah meninggalkan kami untuk selamanya. Aku tak tahan melihat nenek yang duduk terdiam dipojok ruangan sambil menahan kesedihan karena ditinggalkan seseorang yang sudah menemaninya puluhan tahun belakangan ini. Aku adalah cucu terkecil dari keluarga besar kami, kedekatanku pada kakek dan nenek membuatku belajar banyak hal dari mereka.
Saat itu usiaku masih 13 tahun, pada saat liburan sekolah kuhabiskan sepanjang pekan dirumah kakek-nenek sambil mendengarkan mereka bercerita, mulai dari cerita dongeng hingga cerita masa muda mereka. Pada suatu pagi aku terbangun dan melihat sesuatu di kaca yang berembun 'SHMILY', sebuah tulisan 'SHMILY' yang aku sendiri tidak tahu apa artinya. Ketika aku hendak mandi dan kakek memberikan handuk, kembali aku menemukan rajutan kata 'SHMILY' yang sekali lagi tidak aku terlalu pedulikan. Namun selama hari-hari yang aku habiskan selama liburan sekolah itu, aku banyak menemukan kata yang sama 'SHMILY', di kaca saat embun pagi, dihanduk yang aku gunakan, dikertas catatan belanja nenek, ditempat-tempat yang tak terduga lainnya. Aku tidak berpikir apapun mengenai kata aneh itu, bagiku mungkin hanya coretan iseng yang dibuat kakek yang jenuh dengan masa pensiunnya atau coretan iseng nenek yang pusing dengan TTS yang sedang diisinya.
Kata itu terlupa dan tak terpedulikan hingga aku menatap jenazah kakek untuk terakhir kalinya sore ini, dalam tidurnya yang penuh damai aku menatap sehelai sapu tangan bertuliskan 'SHMILY', satu kata yang kembali mengusikku dan membuatku penasaran. Dengan dekapan erat yang lembut aku bertanya kepada nenek tersayang mengenai arti kata itu, dan jawabannya sungguh membuatku terharu dan menangis, arti kata itu adalah...See How Much I Love You (Lihat Betapa Aku Mencintaimu)...kata itu telah mereka saling tuliskan saat masa mereka berpacaran hingga ajal memisahkan mereka.

Kisah Aku dan Keong
Oleh: Tidak Diketahui

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan. Aku tak dapat jalan terlalu cepat, Keong sudah berusaha keras merangkak, setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.

Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga..."

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, Keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.

Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan? Ya Tuhan! Mengapa? Langit sunyi-senyap...

Biarkan saja keong merangkak di depan, aku kesal di belakang. Pelankan langkah, tenangkan hati...

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga. Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut. Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing. (mang cacing mendengung?! tawon kalii??) Aku lihat langit penuh bintang cemerlang. Oh? Mengapa dulu tidak rasakan semua ini? Barulah aku teringat, mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta Keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalau aku berjalan sendiri dengan cepatnya.

"He's here and with me for a reason"

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi, haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu. Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan. Saat bertemu penolongmu, ingat untuk bersyukur padanya. Karena ia lah yang mengubah hidupmu.

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai, ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih.
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci, sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, baik-baiklah berbincanglah dengannya. Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu, berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu. Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu.

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu, gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup, berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati.

Isyarat I Love You:

Treat every love as last love...

Sejak semula, keluarga dari si gadis tidak menyetujui hubungannya dengan sang pemuda. Mereka mengajukan alasan mengenai latar belakang keluarga, bahwa jika si gadis memaksa terus bersama dengan sang pemuda, dia akan menderita seumur hidupnya..... Karena tekanan dari keluarganya, si gadis jadi sering bertengkar dengan pacarnya. Gadis itu benar2 mencintainya, dan dia terus-menerus bertanya, "Seberapa besar kamu mencintaiku?" Sang pemuda tdk begitu pandai berbicara, dia selalu membuat si gadis marah. Dan komentar-komentar dari orangtuanya membuatnya bertambah kesal. Sang pemuda selalu menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Dan sang pemuda selalu membiarkannya melampiaskan kemarahannya kepadanya....

Setelah beberapa saat, sang pemuda lulus dari perguruan tinggi. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri, tapi sebelum dia pergi, dia melamar gadisnya, "Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan kata2 manis, tapi saya tahu bahwa saya mencintaimu. Jika kamu setuju, saya ingin menjagamu seumur hidupmu. Mengenai keluargamu, saya akan berusaha keras untuk meyakinkan mereka agar menyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku?" Si gadis setuju, dan keluarganya setelah melihat usaha dari sang pemuda, akhirnya merestui hubungan mereka. Sebelum pemuda itu berangkat, mereka bertunangan terlebih dahulu. Si gadis tetap tinggal di kampung halaman dan bekerja, sementara sang pemuda meneruskan kuliahnya di LN.....

Mereka melanjutkan hubungan mereka melalui surat dan telepon. Kadang-kadang timbul kesulitan, tapi mereka tidak menyerah terhadap keadaan. Suatu hari, dalam perjalanan ke tempat perhentian bis sepulang dari kerja, si gadis tertabrak mobil hingga tak sadarkan diri. Ketika siuman, dia melihat kedua orangtuanya dan menyadari betapa beruntungnya dia dapat selamat. Melihat air mata orangtuanya, dia berusaha untuk menghibur mereka. Tetapi dia menemukan... bahwa dia tidak dapat berbicara sama sekali. Dia bisu..... Menurut dokter kecelakaan tersebut telah mencederai otaknya, dan itu menyebabkannya bisu seumur hidupnya. Mendengar orangtuanya membujuknya, tapi tidak dapat menjawab sepatah kata pun, gadis tersebut pingsan...

Sepanjang hari hanya dapat menangis dan membisu...Ketika akhirnya dia boleh pulang dari RS, dia mendapati rumahnya masih seperti sedia kala. Hanya jika telepon berdering, dia menjadi pilu. Dering telepon telah menjadi mimpi terburuknya. Dia tidak dapat memberitakan kabar buruk tersebut kepada pacarnya dan menjadi bebannya. Dia menulis sepucuk surat untuknya, memberitahukan bahwa dia tdk mau lagi menunggunya. Hubungan antara mereka sudah putus, bahkan dia mengembalikan cincin pertunangan mereka. Mendapat surat dan telepon dari si pemuda, dia hanya bisa menitikkan air mata... Ayahnya tidak tahan melihat penderitaannya, dan memutuskan untuk pindah. Berharap bahwa dia dapat melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia...

Pindah ke tempat baru, si gadis mulai belajar bahasa isyarat. Dia berusaha melupakan sang pemuda... Suatu hari sahabatnya memberitahukan bahwa pemuda itu telah kembali dan mencarin ya ke mana-mana. Dia meminta sahabatnya untuk tidak memberitahukan dimana dia berada dan menyuruh pemuda tsb. untuk melupakannya.... Lebih dari setahun, tidak terdengar lagi kabar pemuda itu sampai akhirnya sahabat si gadis menyampaikan bahwa sang pemuda akan menikah dan menyerahkan surat undangan. Dia membuka surat undangan itu dengan hati pedih, dan menemukan namanya tercantum dlm undangan. Sebelum dia sempat bertanya kepada sahabatnya, tiba-tiba sang pemuda muncul di hadapannya.Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikan bahwa....
Aku telah menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mempelajari bahasa isyarat, agar dapat memberitahukan kepadamu bahwa aku belum melupakan janji kita, berikan aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu.

Legenda dari Tanah Turkey:


Tersebutlah di suatu tempat di Marmaris, pesisir selatan Turki, seorang nelayan dan putri raja saling jatuh cinta.

Sebagaimana kita tahu bahwa seorang putri raja tidak akan diperbolehkan untuk berpacaran dengan nelayan.

Karena tidak mendapat restu dari sang raja, maka mereka berpacaran secara sembunyi-sembunyi.

Tetapi sang raja mengetahui hubungan mereka dan menyuruh prajuritnya untuk membuntuti sang putri, Kemudian prajurit tersebut melapor ke raja apa yang dia temukan, bahwa tuan putri tiap malam pergi kesuatu tempat diluar kota untuk bertemu dengan kekasihnya, dan tuan putri akan memberi tanda dengan lenteranya yang di kedip-kedipkan sehingga nelayan tersebut mengetahui kedatangan tuan putri. Demikianlah cara tuan putri dan nelayan bertemu.

Kemudian raja memerintahkan anak buahnya untuk menjebak si nelayan.

Para prajurit raja kemudian membuntuti tuan putri dan menangkapnya Ketika akan bertemu dengan si nelayan.

Kemudian para prajurit tersebut memainkan lentera tuan putri untuk memancing si nelayan keluar dari tempatnya.

Karena tidak rela kekasihnya ditangkap prajurit raja, tuan putri Nekat melarikan diri dari kawalan para prajurit dan berlari Semampunya untuk memberitahu tahu si nelayan.

Meskipun tuan putri tahu bahwa usahanya sangat mustahil untuk bisa mencapai tempat si nelayan lebih cepat dari para prajurit, tetapi tuan putri tetap mencoba berlari sekencang-kencangnya.

Keajaiban pun terjadi, dimana tuan putri melangkah dilaut mendadak Air laut berubah menjadi pasir dan pasir tersebut berubah menjadi air laut lagi ketika para prajurit mengejar dibelakangnya.

Tetapi ketika tuan putri hampir mencapai tempat si nelayan, para prajurit menyiapkan panahnya dan memanah tuan putri tepat didadanya dan menewaskan tuan putri seketika.

Orang orang di Marmaris percaya bahwa darah dari tuan putri bercampur dengan air laut dan menyebabkan warna pasir berubah sampai sekarang.

UNTUK SEMUA KAKEK TERCINTA

Aku pernah bertanya dalam hatiku, apa yang aku cari ketika di hari semua orang memberikan kasih sayang.

Sedangkan aku tetap disini untuk terdiam, Bertanya siapa yang akan memberikan aku sebuah coklat ataupun setangkai mawar merah yang artinya aku disayangi. Dan ternyata hingga kini usiaku 20 tahun, tak seorang pun yang memberikan hadiah, namun tahun ini aku mendapatkan sebuah hal yang tak pernah aku pikirkan.

Hadiah dari Kakekku?

Ia datang menempuh jarak yang cukup jauh dengan sepeda tuanya yang layak untuk dimuseumkan. Bunyi sepeda yang mengiris dengki dan ngilu. Namun ia tetap setia datang untuk memberikan aku sebuah hadiah.

Aku membuka pintu utama rumahku ketika ia datang memarkir sepedanya di halaman rumahku. Ia tersenyum menatapku dengan membuka topi tua klasik Cinanya. Usianya yang sudah 70 tahun tampak terlihat dengan rambutnya yang sudah memutih.

"Kakek kok siang siang gini datang , apa ga kepanasan?"

"Gapapa. Mana mamamu?" Tanya Kakek

"Dia lagi pergi ke rumah tetangga..?"

"Oh.. ya sudah tak apa? Kamu kenapa tidak kuliah?"

"Ya, ampun kakek ini kan hari libur . hari minggu. Kakek pikun ya?"

"Ah.. maaf, Kakek lupa.. ini Kakek ada hadiah kecil untuk kamu?

Kakek memberikan aku sebuah hadiah dalam kotak kecil usam yang berwarna merah. Tampak dekil dan aku menyentuhnya dengan sedikit jijik lalu membukanya tampak sebuah liontin anting berbentuk bunga matahari perak.

"Apa ini.. ?

"Ini hadiah untuk kamu, Cuma ada satu. Satunya lagi ilang. Ini saja baru kakek temukan pas lagi beres-beres gudang, sayang kalau dibuang. Itu hadiah berkesan kakek untuk kamu.?"

"Hah.. mana jaman aku pake ginian..?"

"Hehehe.. ya simpan saja kalau kamu tidak suka?"

"Oh..kakek mau masuk dulu ga?"

"Kakek mau duduk diteras rumah kamu saja. Kamu ambilkan kakek Teh hangat saja?"

"Oo.. ya sudah tunggu ya..!"

Beberapa saat kemudian aku keluar dengan sebuah Teh hangat sisa milik ayahku yang sedang pergi bersama ibu. Memberikan teh tersebut di meja teras, menatap wajah kakek yang sedang termenung memandang halaman rumahku yang dipenuhi ikan mas di kolam kecil.

"Kek. Ini air tehnya..!"

"Makasih.. kamu kenapa kok valentine gini masih dirumah?"

"Hm.. kakek tau valentine juga ya.. kirain ga ada jamannya!"

"Enak saja. Biar tua gini.. kakek juga pernah muda lah!"

"Oh gitu ya.."

Aku memperhatikan wajahnya yang termenung. Keringat basah yang bercucuran di keningnya terlihat menyatu dengan keriput tua di garis wajahnya. Lalu ia tiba tiba mengajakku bicara.

"Kamu kenapa tidak punya pacar sampe sekarang?"

"Ga tau , Kek. Nasib jelek kali. Emangnya kenapa?"

"Gapapa. Kakek juga pernah berpikir sama kayak kamu kok. Tapi jangan cemas Angel. Takdir cinta manusia itu akan selalu ada..!"|

"Lah.. kok bisa ngomong gitu. Kan angel ga jelek jelek amet kek. Kenapa masih single ya. Iri deh sama temen-temen yang punya pacar di valentine gini.!!"

"hehehe.. kakek ada cerita buat kamu. Mau denger..?"

Aku mulai males mendengarkan dongengnya yang selalu kedengar sejak kecil. Namun kesepian dalam rumah juga membosankan. Akhirnya aku terdiam mendengarkan kisahnya saja. Toh tidak ada salahnya.


Di masa lalu.

Albert ( Kakekku) adalah seorang pria pemalu dalam segala hal. Bahkan hingga ia duduk dibangku SMA ia tidak mendapatkan kekasih yang ia inginkan. Namun ia bertaruh dengan seorang rekannya akan membawa seorang wanita di hari Valentine. Ia pun bertekad memamerkan wanita itu pada harinya. Dengan segenap usaha dan waktu yang sempit ia pun mulai mencari cari. Dari adik kelas yang cantik hingga kakak kelas yang cantik semuanya ia coba cari untuk menjadi pacarnya.

Namun tidak ada satupun yang berhasil membuat hatinya luluh. Wajah kakek tidak jelek jelek banget untuk menjadi pria jomblo. Ketika ia pulang sekolah dengan sepedanya yang masih ada hingga sekarang ia pake.

Bannya kempes karena tertancap paku. Ia pun terpaksa mendorong sepeda itu hingga kerumah. Di dalam perjalanan. Seorang gadis muda berlari memukul kepalanya dengan keras, wanita itu tampak pucat.
Kakek kontan marah

"Ngapain sih lo pake mukul Kepala gua. Sakit tau?"

Gadis itu tampak pucat dan tidak bicara . ia hanya mengerakkan tangan seperti memberikan sandi kepada

Albert untuk mengerti maksudnya.

"Apa sih. Ga ngerti ah.. gila ya lo?"

Gadis itu terus mengerakkan tangannya. Wajahnya seperti meminta pertolongan. Albert mengira gadis itu tidak waras. Lalu pergi ketakutan. Tapi gadis itu tidak menyerah begitu saja, ia pun menarik lengan baju Albert. Albert pun semakin marah.

"Eh orang cacat ngapain sih ganggu gua.
Ngomong aja ga bisa. Uda sana pergi"

Gadis itu terdiam. Ia menangis.
Dan Albert menjadi tak enak hati berkata kasar. Lalu berkata

"Emang ada apa sih?" Tanya Albert.

Gadis itu menarik tangan Albert untuk mengikutinya. Memasuki sebuah tepi sawah kosong. Ketika mereka tiba. Terlihat seekor anak burung terjatuh dari kandangnya yang terdapat di atas rumah pohon keci.
Albert mengerti maksud gadis itu, ia hendak meminta tolong Albert mengembalikan burung kecil itu diatas pohon. Albert hanya berpikir mengapa gadis itu harus peduli terhadap burung kecil yang tak ada artinya tersebut. Untungnya bayi burung kecil itu tidak terluka. Ia selamat ke kandangnya , gadis itu tampak senang. Wajahnya yang sedih kemudian berseri seri.

"Uda kan. Sana pulang..?" ujar albert.

Albert pun meninggalkan gadis itu begitu saja. Namun gadis itu menempuk badannya dari belakang.

"Kenapa lagi?"

Gadis itu mengambil sebuah tangkai pohon kecil menuliskan sesuatu di tanah liat. Lalu Albert membacanya.

"Nama aku sapa?.. oh nama aku Albert, kamu?" Tanya Albert

"Agnes." tulisan itu berkata

"Oh.. Agnes. " ujar Albert

Gadis itu kemudian menuliskan tulisan kembali

"Terima kasih. salam kenal"

"Ok. Sama sama.. gua pulang dulu ya. Lo pulang sana .. "

Albert berjalan meninggalkan Agnes. Namun Agnes terus mengikuti pria itu. Albert menjadi risih namun tidak berusaha peduli. Ia terus mengotong sepedanya dan gadis itu terus mengikutinya, ia semakin emosi.

"Ngapain sih lo, ikutin gua terus?"

Gadis itu terdiam kemudian menunjuk rumah disampingnya. Albert yang tampak marah ikut terdiam memperhatikan rumah di pinggil jalan yang cukup besar.

"itu rumah lo?" Tanya Agnes dan angel mengangguk tanda ya

"Oh..
sorry kirain gua lo ikutin gua terus. Kalau gitu pulang sana. Gua mau pulang juga!"

Albert memastikan gadis itu telah masuk kerumahnya , hatinya tenang . ia tidak berpikir gadis itu jelek namun sayang ia bisu. Andai saja ia tidak bisu ia akan terlihat sempurna. Ketika beberapa meter berjalan.
Gadis itu kemudian kembali berlari mendekatinya. Nyaris saja Albert naik pitam namun ketika gadis itu muncul dengan alat pompa ia mulai mengerti kebaikan gadis itu. Albert menatapnya gadis itu yang baik hati. Kemudian mereka berpisah.

Keesokan harinya.

Albert sedikit emosi ketika sahabatnya Hendra tak henti henti mengejek dia tidak laku. Hari Valentine semakin dekat. Namun ia belum saja mendapatkan gadis impian. Akhirnya ia pun memutuskan bolos dari pelajaran selanjutnya.
Ia menarik sepedanya kabur dari sekolah dengan ejekan teman temannya. Ia mengayuh arah sepedanya tampak marah.
Kemudian hujan turun. Ia terhenti di sebuah pohon kecil untuk berteduh dari hujan besar tersebut.

"Sialan Hendra , pake ngeledekin gua. Dia ga tau aja cewek impian gua kayak apa. Emangnya gua murahan kayak dia semua juga diembat! Bikin keki aja!"

Ketika ia mengeluh. Hujan tak semakin mengecil namun semakin besar. Tiba tiba muncul Agnes gadis bisu yang ia jumpai dengan sebuah payung berjalan melihatnya. Gadis itu kemudian menyapanya dengan tepukan tangan. Albert yang sedang melamun sedikit kaget ketika melihat Agnes.

"Ngapain lo ujan ujan keluyuran?" Tanya Albert

Kali ini gadis itu tidak lagi terdiam , ia mengambil tas yang berisi buku kecil kemudian menuliskannya.

"Habis pergi lihat burung kemarin. Ingat?"

"Oh. Inget , ngapain dilihatin terus. Emang itu burung kamu?"

"Bukan. Itu burung tak dikenal. Kasian takut jatuh lagi. Dan ternyata tidak. Kamu keujannya ya?"

tulisnya

"Ya iyalah emang kalau disini berdiri ngapain?"

"Tunggu ya.. aku pulang ambil payung buat kamu?"

"Hah ga usah.. repotin aja.."

Agnes tersenyum kemudian berlari bersama payungnya menembus hujan lebat. Mungkin ia tidak mendengarkan suara Larangan Albert karena hujan besar membisingkan suasana. Beberapa saat kemudian gadis itu kembali dengan pakaian yang basah walau mengunakan payung. Ia tersenyum sambil memberikan Payung itu pada Albert.

"Idih. lo ngeyel amet sih. Uda bilang jangan ! liat deh kamu jadi basah kuyup gitu"

"Gapapa.. aku uda biasa. Ini payung pake ya.. aku mesti pulang dulu!"

"terus gua balikin payung ini gimana?"

"Kamu masih inget kan rumah aku. Ntar kalau sempat kembalikan, kalau tidak sempat ya sudah buat kamu saja!"

"Oh.. ya uda!"

Albert melihat gadis itu berlari menghilang diantara hujan. Ternyata Agnes berlari di sebuah tempat orang lain berteduh. Ia melihat seorang ibu yang terdiam menunggu hujan dengan payung yang ia tidak pakai.
Kemudian memberikan payung itu pada ibu tersebut, ia berhenti dijalan tadi sebelumnya ia berkata pada ibu itu untuk meminjam payungnya sesaat karena tidak mungkin ia pulang kerumah mengambil payung. Lalu payung yang ia gunakan sekarang ia berikan kepada ibu itu. Payung miliknya kini dipakai oleh Albert.

***

Albert menuju rumah gadis itu untuk mengembalikan payung yang ia pinjam hujan lusa lalu. Ia tiba ke rumah yang cukup besar. Namun tampak sepi, ia mengetuk pintu dan kemudian muncul Agnes menyambutnya.
Tampak basa basi Albert mengembalikan payung tersebut. Ia menatap wajah agnes yang cukup cantik dari kepala hingga kakinya. Dan mulai berpikir.

"Mungkin kalau Agnes gua bawa ke valentine nanti. Mereka bakal kaget ya. Cantik. Tapi dia kan bisu. Gimana ntar jadi ejekan lagi! "

Ia pun melewatkan angan angan itu. Dan pergi menuju sekolahnya. Agnes menatap pria itu dengan tersenyum. Melambai-lambaikan tangannya terlihat girang memberikan salam perpisahan. Di sekolah, kembali terjadi perdebatan dengan Hendra

"Bet, valentine itu besok. Mana cewek lo?" ledek Hendra dan Albert terdiam sambil berpura pura menulis

"Udalah Bet. Kita tau kok. Lo homo hahahaha" seluruh kelas tertawa dan Albert mulai tidak tahan

"Gua bukan Homo. Gua ada Pacar. Namanya Agnes.!!"|

Seluruh isi keras yang bising menjadi sunyi mendengar ucapan Albert. Hendra tidak percaya begitu saja.

"Oh.. kalau gitu besok buktikan.
Tapi kalau sampe dia ga ada atau lo cuma bohong. Lo kita anggap Homo,

semua orang uda pikir gitu juga. Ok!!"

"Ok!!"

Albert terlanjur mengeluarkan janji yang tidak bisa ia pungkirin. Sepanjang perjalanan ia mulai

berpikir kesalahan fatal yang ia katakan.
Namun tidak ada jalan lain selain menjalankan semuanya dengan terpaksa. Ia pun pergi menuju rumah Agnes. Agnes menyambutnya dengan gembira. Lalu terlihat kaget mendengarkan ajakan valantien dari Albert.

"Mau ga lo besok ikut valentine day di sekolah gua?"

"emang boleh?" tulis Agnes

"Boleh.. tapi janji satu hal ya! Sama gua!"

"Apa?"

"Maaf sebelumnya. Jangan pernah tunjukin ke semua orang kalau lo itu bisu?"

Wajah Agnes seketika terlihat murung. Namun walau tersinggung. Ia pun bersedia menyanggupinya. Albert pun mengatur semuanya. Mulai dari semua pembicaran yang tidak boleh menujukkan ia adalah seorang bisu.
Hingga penjemputan dan apapun yang dapat membuatnya tidak malu karena membawa Agnes ke sekolahnya. Hari itu pun ditunggu.

Keesokan harinya.

Albert terpaku ketika menjemput agnes dengan sepedanya. Gadis itu terlihat cantik dengan gaun putihnya.

Ia sedikit terlena melihat Agnes begitu cantik dan sempurna. Ia pun membawanya ke sekolah. Di sekolah telah terlihat semua murid yang membawa pasangan masing masing. Ketika Albert dan Agnes tiba. Semua mata terpaku tak percaya. Mengapa Albert bisa membawa seorang gadis cantik. Termasuk Hendra. Lawan taruhannya.

"Ini Agnes. Pasangan gua!" kenal Albert pada Hendra yang juga langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Kemudian keduanya meninggalkan Hendra dengan perasaan malu karena harus mengakui kehebatan Albert.

Pesta berakhir sukses dengan kemenangan Albert. Kemudian Albert dan Agnes dapat pulang dengan senyuman

besar. Dalam perjalanan , agnes menepuk pundak Albert dari sepedanya.

"Kenapa?"

"Mau anterin aku ke rumah pohon burung itu ga?" tulis Agnes

Albert pun melaju sepedanya ke rumah pohon tersebut. Ketika mereka tiba. Agnes menangis histeris. Ini pertama kalinya Albert mendengar suara pertama dari gadis itu. Ia menangis karena burung kecil itu terjatuh lagi dan kali ini terluka cukup parah hingga kakinya mengalami luka. Albert dan Agnes tidak dapat berbuat apa apa selain membawa burung itu kerumah Agnes. Setelah mengobati lukanya . burung itu dirawat dirumah Agnes.

"lo kenapa begitu peduli sama burung kecil ini"

"Karena burung ini hidup di kandang yang dibuat oleh Kakek untuk aku sebelum meninggal?" tulis Agnes

"Oh.." lalu Agnes pun bercerita

Ia memang datang ke kampung Kakeknya untuk mengambil barang barang yang hendak dipindahkan dari rumah kakeknya, jadi ia hanya menikmati liburan disini. Hingga ayah dan ibunya datang menjemputnya.

"Jadi lo akan pergi dong?" Tanya Albert

"Iya.. kapan kapan kamu datang ya ke daerah aku di Serang?"

"Hm. Kalau ada waktu datang dong. Kan rumah ini tetap perlu dijaga."

"Iya pasti kok.. lagian aku masih lama disini.. tenang aja!"

Albert pun semakin dekat dengan gadis itu. Ia mulai menjadi dekat dengan gadis itu. Setiap hari mereka selalu merawat burung itu bersama. Hubungan yang semakin dekat dari hari ke hari. Hingga Hendra memergoki Albert bersama gadis itu dan menyadari gadis itu cacat. Ia mulai berambisi membuat malu

Albert di seluruh kelasnya.

Albert pergi ke sekolah dan semua memandanya lucu. Ia tak mengerti apa yang mereka tertawakan hingga ketika ia tiba di kelasnya. Muncul tulisan.

"PACAR ALBERT ITU CACAT ALIAS BISU.TUNA RUNGU. KASIAN DEH LO"

Albert spontan marah. Dan menghapus tulisan itu, namun semua orang mulai tau. Dan ia pun menjadi malu karenanya. Hendra datang menghampirinya

"Agnes loh kekasih bisu.
Ternyata level lo ama gadis cacat ya hahahaha"

Mendengar ejekan itu . Albert marah dan menghajar Hendra, mereka terlibat perkelahian dan dihukum oleh guru mereka. Albert yang telah malu, menjadi bodoh sehingga ia mulai berpikir untuk memperbaiki nama baiknya dengan memacari seorang adik kelas yang ia tidak cintai.
Mereka pun jadian. Hendra mengunakan kesempatan ini untuk bertemu dengan Agnes. Ia pun membongkar semua tujuan Albert kepada Agnes.

"Jadi dia deketin lo Cuma buat bikin gua malu supaya dia keliatan laku, padahal dia Cuma manfaatin lo. Mana mau dia sama lo. Cacat . bisu gitu"

Agnes berlari menangis mendengarkan kata-kata itu. Ia mulai curiga ketika melihat Albert menghilang sejak beberapa hari lalu tanpa pernah menemuinya. Ia tiba dirumahnya penuh air mata. Hatinya terluka.
Sedangkan Albert tidak pernah tau jika rahasia tujuannya kepada Agnes telah dibongkar oleh Hendra. Ia memang tak pernah mengujungin Agnes untuk beberapa hari karena kekasih barunya selalu ingin ditemanin setiap saat.

***

Agnes merawat burung kecil itu hingga kembali normal. Ia pun berpikir untuk mengambalikan burung itu ke rumah kecilnya.
Ketika ia mencoba memanjat ke rumah pohon itu ia terjatuh. Albert tiba tiba muncul dan menolongnya. Namun Agnes mendorong tubuhnya dengan wajah marah. Albert menjadi bingung.

"Kok lo marah, kenapa?"

Agnes tidak berkata apapun. Ia pergi begitu saja meninggalkan Albert. Tanpa sadar ketika terjatuh. Liotin anting yang agnes pake terjatuh satu di lantai. Albet mengambilnya lalu mengejar gadis itu yang sedang berjalan dengan kaki kesakitan. Albert berusaha memanggil Agnes. Namun, ia tidak mengerti mengapa gadis itu marah padanya.
Ia pun menghentikan langkah gadis tersebut. Agnes mengeluarkan sebuah tulisan.

"Aku memang cacat. Tapi aku ga bodoh. Aku bukan mainan yang bisa kamu gunakan buat acara valentine kamu sebagai wanita pajangan! terlebih buat taruhan kamu sama temen kamu!!"

Albert sontak kaget ketika rahasia yang ia simpan rapat. Ia melihat Agnes menangis dan hatinya merasa tak enak. Lalu membiarkan gadis itu pergi. Ketika gadis itu semakin menjauh ia menyadari kesalahanya.

Lalu berteriak

"Nes.. sorry. Sorry!"

Agnes terhenti , namun hatinya terlanjur sakit. Ia pun meninggalkan pria itu seorang diri. Albert menatap liotin anting di tangannya. Ia marasa tidak pantas untuk bicara dengan dirinya yang hina.

Kemudian kembali ke rumah pohon kecil burung tersebut. Ia pun ingin menembus kesalahannya terhadap Agnes. Rumah pohon itu tampak rusak karena dibangun seadanya. Ia pun ingin memberikan hadian kepada Agnes dengan membuat rumah baru untuk burung burung yang akan hidup disana.

Albert pun menjadi sibuk setiap harinya. Dengan penuh perjuangan ia membangun rumah tersebut. Dan berhasil dengan sempurna tiga hari kemudian. Rumah burung diatas pohon itu menjadi indah dan rapi. Ia pun segera menuju rumah Agnes. Agnes sesungguhnya selalu memperhatikan apa yang dilakukan Albert setiap harinya. Ia menyadari laki laki itu tidak seburuk yang ia pikir. Namun ia sadar kepergiannya sesaat lagi akan tiba. Ia pun sadar dirinya yang cacat dan bisu hanya menjadi celaan Albert karena kesalahan.

Ia pun meminta pembantunya untuk bilang kepada Albert kalau ia telah kembali ke kampung halamannya.

Albert tampak shock mendengarkan kepergian gadis itu begitu cepat. Ia termenung bersalah, kemudian memberikan Liontin Anting yang dijatuhkan Agnes kepada pembantunya agar diberikan kelak bila bertemu kembali. Dengan air mata yang jatuh membasahi pipi. Agnes pun menatap kepergian Albert penuh duka.

Albert pun kembali ke rumah dengan perasaaan sedih.

Beberapa hari kemudian Jepang datang menginvasi Indonesia. Daerah tempat tinggal Albert menjadi salah satu konflik. Ia pun harus segera mengungsi bersama orang tuanya. Sebelum ia pergi ia sempatkan untuk melihat rumah burung kecil diatas pohon.

Tampak burung kecil itu menjadi dewasa dan hendak terbang. Dan ia menemukan sesuatu di rumah tersebut.

Sebuah liontin anting yang ia titipkan kepada sang pembantu dan sebuah surat kecil tulisan Agnes.

"Terima kasih atas rumah kecil ini. Kelak mungkin kita tidak akan pernah sadar kita adalah sebuah takdir. Simpanlah satu liotin ini sebagai kenangan terakhir yang bisa kuberikan kepadamu.
Jika kita berumur panjang kita akan bertemu, jika tidak biarkan kehidupan lain menanti kita. Satu dihatiku. Satu dihatimu untuk selamanya"

Albert menangis dengan berat hati ia menyimpan liotin tersebut. Dan ia pun mengungsi untuk selamat perperangan. Agnes pun menghilang dengan selamanya. Sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu. Setelah perang usai. Albert pergi ke Belanda untuk kuliah dan kembali dengan menikahi seorang wanita yang akhirnya menjadi ibu Angel. Ia tak pernah menyadari liontin itu tersimpan dan masih ada hingga ia membenarkan isi gudangnnya.


Kembali ke masa lalu.

Angel tanpa menitihkan air mata ketika mendengarkan kisah kakeknya. Tidak seperti biasa ia selalu mengantuk ataupun beralasan untuk tidak pernah niat untuk mendengar. Kali ini kisah tersebut telah meruntuhkan sanubarinya untuk mendengar kisah tragis cinta tersebut. Hanya satu pertanyaan yang bisa ia berikan kepada sang kakek.

"Kakek apa yang akan kakek lakukan bila bisa bertemu Agnes lagi"

"itu tidak mungkin.. dia mungkin telah meninggal usia kakek sudah 70an sekarang, ketika dulu ia lebih tua 3 tahun dari kakek. Mungkin telah meninggal. "

"Ya.. jawab dong kalau andai saja!"

"Ok. Kakek mau bilang satu hal sama dia. Kisah valentine antara kakek dengan dia adalah kisah terakhir yang paling indah dalam hidup kakek. Karena itulah valentine pertama kakek"

Angel memeluk kakeknya . Ia begitu terharu terhadap kisah cinta sang kakek. Beberapa tahun kemudian ia mendapatkan seorang laki-laki yang ia cintai dan akhirnya menikah. Dalam sebuah undangan yang tak terduga, seorang wanita tua datang dengan sebuah tongkat di tangannya bersama sang cucu. Nenek itu mengunakan kalung yang tak asing bagi Angel. Nenek itu memberikan ucapan selamat. Angel hanya memadang nenek itu seperti asing namun tidak pada kalung ya ia gunakan.

Kakek yang duduk dikursi paling ujung. Mendapatkan giliran untuk bersalaman . kakek melihat dengan jelas liotin yang nenek itu pake. Air matanya terhanyut begitu saja. Sang nenek bertanya kepada cucu itu melalui cucunya yang mengerti bahasa isyarat tangan dari sang nenek

"Kakek nenek saya ingin berkata sesuatu sama kamu "

"apa nak?"

"Kakek sudah tua tak malu menangis di hadapan anak anak muda hehehe" ledek nenek itu

"Siapa nama nenekmu"

"Agnes.."

spicepeppermint's story:

Ayank :Hooreeee ... Tendangan penaltinya ga masukk !!! Gigi Buffon hebaatt !!

Ayah : Ampun deh Ayank ... Sampai segitunya yg nonton bola ..

Ayank : Iya donk .. Soalnya ini Euro, Ayah .. Seru .. Apalagi ini pertandingan penentuan. Italia harus menang, supaya lolos ke perempat final .. hihihi

Suamiku menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum.

Ayah : Ayank .. Ayank .. Ya udah Ayank lanjutin 'aja nonton bolanya. Ayah liatin Ayank 'aja. Soalnya bagi Ayah, lebih menyenangkan mengamati wajah Ayank yg cantik daripada nonton tv

Aku tertawa.

Ayank : Dasar Ayah ..

Suamiku tertawa kecil.

Ayah : Mandi yuk Ay .. Nanti keburu malam .. yah ? Ayank nanti kedinginan kalau kemalaman .. yuk sayang yuk ..

Ayank : Hmm .. Iya deh .. Ayah yg mandiin ya ..

Ayah : Iya ..

Dan beberapa menit kemudian.

Ayah : Ayank wangi deh .. Ayah jadi tambah cinta sama Ayank ..

Ayank : Wangi aja bisa bikin tambah cinta ? wih ..

Ayah : Bisa. Tapi khusus Ayank aja yg bisa demikian. Wanita lain tidak.

Ayank : Jie ileee Ayah .. hihihi ..

Ayah : Ih Ayank .. Kan yg Ayah bilang itu benar ..

Ayank : Iya sayangku .. Iya .. Ayank percaya koq ..

Suamiku tersenyum sayang lalu membelai kepalaku.

Kopi Asin:

Laki-laki itu datang ke sebuah pesta. Meskipun penampilannya tidak jauh berbeda dengan penampilan laki-laki lain yang datang, namun kelihatannya tidak seorangpun yang tertarik padanya. Ia lalu memperhatikan seorang gadis yang dari tadi dikelilingi banyak orang. Di akhir pesta itu, ia memberanikan diri mengundang gadis itu untuk menemaninya minum kopi. Karena kelihatannya laki-laki itu menunjukkan sikap yang sopan, gadis itupun memenuhi undangannya. Mereka berdua kini duduk di sebuah warung kopi. Begitu gugupnya laki-laki itu hingga ia tidak tahu bagaimaan harus memulai sebuah percakapan.

Tiba-tiba ia berkata kepada pelayan, "Dapatkah engkau memberiku sedikit garam untuk kopiku?" Setiap orang yang ada di sekitar mereka memandang lelaki itu keheranan. Wajahnya memerah seketika, tetapi ia tetap memasukkan garam itu ke dalam kopinya lalu kemudian meminumnya. Penuh rasa ingin tahu, gadis yang duduk di depannya bertanya, "Bagaimana kau bisa mempunyai hobi yang aneh ini?" Laki-laki itupun menjawab, "Ketika aku masih kecil, aku hidup di dekat laut, aku suka bermain-main di laut. Jadi aku tahu rasanya air laut, asin seperti rasa kopi asin ini. Sekarang, setiap kali aku meminum kopi asin ini, aku terkenang akan masa kecilku, tentang kampung halamanku, aku sangat merindukan kampung halamanku, aku merindukan orang tuaku yang tetap hidup di sana." Ia mengatakan itu sambil berurai air mata, kelihatannya ia sangat tersentuh.

Gadis itu berpikir, "Apa yang diceritakan oleh laki-laki tersebut adalah ungkapan isi hatinya yang terdalam. Orang yang mau menceritakan tentang kerinduannya akan rumahnya adalah orang yang setia, peduli dengan rumah dan bertanggung jawab terhadap seisi rumahnya". Maka gadis itupun mulai bercerita tentang kampung halamannya yang jauh, masa kecilnya dan keluarganya.

Merekapun berpacaran. Gadis iu menemukan semua yang dia inginkan di dalam diri laki-laki tersebut. Laki-laki itu begitu toleransi, baik hati, hangat dan penuh perhatian. Ia adalah laki-laki yang sangat baik, sehingga ia selalu merindukannya. Singkat cerita, merekapun menikah dan hidup bahagia. Setiap kali, ia selalu membuatkan kopi asin bagi suaminya karena ia tahu suaminya sangat menyukai kopi asin.

Sesudah empat puluh tahun menikah, meninggallah suaminya. Ia meninggalkan surat kepada istrinya,

"Sayangku, maafkan aku, maafkan kebohonganku selama aku hidup. Inilah satu-satunya kebohonganku padamu, yaitu tentang "kopi asin". Ingatkah engkau pertama kali kita bertemu dan berpacaran? Saat itu aku begitu gugup untuk memulai percakapan kita. Karena kegugupanku, aku akhirnya meminta garam padahal yang aku maksudkan adalah gula. Selama hidupku banyak kali aku mencoba untuk mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya, sebagaimana aku telah berjanji bahwa aku tidak akan pernah berbohong kepadamu untuk apapun juga. Tetapi aku tidak sanggup mengatakannya. Kini aku sudah mati, aku tidak takut lagi, maka aku memutuskan untuk mengatakan kebenaran ini kepadamu bahwa aku tidak suka kopi asin. Rasanya aneh dan tidak enak. Selama hidupku aku baru meminum kopi asin sejak aku mengenalmu. Meski begitu, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang aku lakukan untukmu. Memiliki engkau merupakan kebahagiaan terbesar yang pernah aku miliki selama hidupku. Jika aku dapat hidup untuk kedua kalinya, aku tetap ingin mengenalmu dan memilikimu selamanya, meskipun aku harus meminum kopi asin lagi".

Air mata wanita itu membasahi surat yang dibacanya. Suatu hari seseorang bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya kopi asin itu?" "Sangat enak", jawabnya.

============================

Kita selalu berpikir bahwa kita sudah mengenal pasangan kita lebih dari orang lain mengenal mereka. Tetapi mungkin saja ada hal-hal tertentu yang tidak kita ketahui di mana pasangan kita telah rela meminum "kopi asin" (salty coffee) dengan membuang ego, kesombongan, kesenangan dan hobinya untuk menjaga keharmonisan hubungan kita dengannya. Ya, begitulah caranya mengasihi dan mencintai. Bukan menuntut, tetapi berkorban. "Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga".

Membuang kebencian dan mengasihi lebih lagi, menyebabkan rasa garam lebih enak daripada rasa gula.

ika Esok Takkan Pernah Datang:

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu mengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, menggangu adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar saja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya.

Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik.

Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia bertemu seorang perempuan yang sangat cantik dan baik. Perempuan ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja yang selalu mau diajak keluar. Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya.

Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dapat membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, ataupun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.

Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, pasti besok saya akan mengatakannya." Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan berpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.

Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku mencintaimu", istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya. Tapi, dia baru sadar bahwa anak-anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya.

Waktu pun berlalu, anak-anaknya sudah dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orangtua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

Saat mulai renta, dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi berlibur bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya. Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu." Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, dia meninggal dunia dengan airmata di pipinya.

***
Waktu itu tidak pernah berhenti, terus maju dan maju. Jika kita selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya, hingga kita baru menyadari bahwa waktu telah meninggalkan kita.

Bunga, Bulan, Pheonix dan Matahari:

Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan.

Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pria berkata ingin menjadi matahari.

Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari, bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga.

Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari.

Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi matahari.

Wanita berkata ingin menjadi Phoenix yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari.

Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah berubah 3x namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama wanita. Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari.

Pria merenung sendiri dan menatap matahari.

Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga.

Ini disebut kasih yaitu memberi tanpa pamrih.

Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat kepada matahari. Matahari rela memberikan cahaya nya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaan nya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut.

Ini disebut dengan Pengorbanan, menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.

Saat wanita jadi Phoenix yang dapat terbang tinggi jauh ke langit bahkan di atas matahari, pria tetap selalu jadi matahari agar Phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan mencegahnya. Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan
cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix.

Matahari selalu ada untuk Phoenix kapan pun ia mau kembali walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari. Tidak akan ada makhluk lain selain Phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cinta nya.

Ini disebut dengan Kesetiaan, walaupun ditinggal pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan mau memaafkan.

Ingin menjadi apakah anda bagi pasangan anda?...

Bunga?...

Matahari?...

Bulan?...

atau Phoenix?...

Pria dan Wanita:

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus
menciptakan wanita.

Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.

Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak, kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.

Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.

Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: 'Tuhan, ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.
Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya'.

'Baiklah', kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, 'Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.

Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh.
Aku suka akan senyumannya.

Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!'.

Sang Pencipta berkata, 'Baiklah'. Ia memberikan wanita itu kembali kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan berkata, 'Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.

Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya'.

Sang Pencipta balik bertanya, 'Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?'.

Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, 'Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia.
Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?'.

'Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!', jawab Tuhan.

Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan

Frog Tale:


Kisah seekor katak
Cerita ini bukan kisah sang pangeran katak, yang bertemu dengan putri cantik, tetapi kisah dari katak biasa yang lain.

Sekalipun bertemu dengan sang putri, sang katak tahu bahwa dirinya tidak pernah dipandang. Tetapi dengan tulus sang katak mencoba bersahabat, dan menjadi penolong yang setia bagi sang putri. Saat sang putri berjumpa dengan seorang pangeran, hati sang katak hancur. Tetapi ia tetap berusaha bertahan. Dan ketika sang putri ditinggalkan, sang kataklah yang ada untuk menghiburnya.

Waktu berlalu, dan sang putri mulai menaruh perhatian lebih pada sang katak. Sang katak amat gembira, sampai ia lupa bahwa ia hanyalah katak. Roda waktu terus bergulir, dan sang putri mulai tak sabar dan mempertanyakan, “Kapankah engkau akan berubah menjadi pangeran, wahai katak?”
Tetapi katak tetaplah katak.
Dan sering kali dikala kekesalan sang putri memuncak, ia mengusir sang katak pergi jauh-jauh. Tetapi dengan sedih, sang katak tetap setia mengikuti putri pujaannya. Dengan langkah-langkah kecilnya ia tetap berusaha mengejar kemana sang putri pergi.

Sampai akhirnya suatu saat, dikala kemarahan sang putri memuncak. Ditangkapnya sang katak, dan dilemparkannya sejauh-jauhnya….
Dalam hatinya yang pedih, sang katak hanya bias berfikir, “kemanakah kali ini aku akan terhempas?”.

Tetapi sekali ini, Tuhan tidak tinggal diam, dan mengaruniakan sepasang sayap untuk menemaninya.
Sesaat sang katak terdiam, dan berfikir. Lalu ditariknya nafas dalam-dalam dan terbang membumbung meninggalkan sang putri. Dalam hatinya ia berharap apa yang terbaik untuk sang putri. Dan bagi dirinya sendiri, ia tidak berharap menemukan putri-putri yang lain. Ia hanya berharap suatu saat bertemu katak sederhana yang lain yang mau menerima dia apa adanya. Dan saat itu, ia akan melepaskan sayapnya, dan melangkah menemani pujaan hatinya sampai tutup usia.

immortal beloved:


IMMORTAL BELOVED

Good morning, on July 7
Though still in bed, my thoughts go out to you, my Immortal Beloved, now and then joyfully, then sadly, waiting to learn whether or not fate will hear us - I can live only wholly with you or not at all - Yes, I am resolved to wander so long away from you until I can fly to your arms and say that I am really at home with you, and can send my soul enwrapped in you into the land of spirits - Yes, unhappily it must be so - You will be the more contained since you know my fidelity to you. No one else can ever possess my heart - never - never - Oh God, why must one be parted from one whom one so loves. And yet my life in V is now a wretched life - Your love makes me at once the happiest and the unhappiest of men - At my age I need a steady, quiet life - can that be so in our connection? My angel, I have just been told that the mailcoach goes every day - therefore I must close at once so that you may receive the letter at once - Be calm, only by a calm consideration of our existence can we achieve our purpose to live together - Be calm - love me - today - yesterday - what tearful longings for you - you - you - my life - my all - farewell. Oh continue to love me - never misjudge the most faithful heart of your beloved.
ever thine
ever mine
ever ours

I Love You till the death

Brittney loved basketball
Friends and parties too
And when it came to painting
That's all she wanted to do
She painted everything she saw
Birds, flowers, the sky
Somedays she sat at her window
And painted everything that passed her by
But lately she'd been feeling woozy
Her muscles ached a lot
And her parents got kind of worried
So they took her to the doc
The doctor took a couple of tests
To see if everything was ok
Then the nurse came out with a look of sadness
And this is what she had to say;
"I'm sorry but you've got leukemia,"
"You've got about 3 months more."
Then Brittney got up and ran out of the room
And slammed the office door
She ran down the street screaming
And cried her eyes out dry
And stayed up all night
Wondering what it's like to die
Her parents held her tightly
And said, "We love you,"
"We'll make your last few months the greatest,"
"We'll do anything for you."
So Brittney and her parents moved to Florida
To live by the sea
Because Brittney loved the ocean
And when she dies, that's where she wanted to be
She spent her days painting
And horseback riding in by the bay
But one day she met this guy
And his name was Jay
They collected seashells together
And talked about all kinds of things
And then one day while walking
He handed her a ring
It said that, "I love you,"
Which brought tears to Brittney's eyes
And when he put it on her finger
She began to cry
"I've got leukemia, and about a month more."
Then Jay said, " No matter what, I love you,"
"And no matter what, you are the one I adore."
So they spent everyday together
And swam in the Atlantic all day
But Brittney was getting weaker
And it was hard for her stay awake
So one day Brittney painted her picture
And gave it to Jay
She said, "I want you to remember me,"
"Even when I leave this place."
But one day while they were walking
And searching for seashells in the sand
Brittney collapsed and started to lose her breath
And said to Jay, "Please hold my hand."
"I love you more than anyone,"
"You are my only true love,"
"But now my time is up,"
"And I'll watch over you from above,"
Then Brittney's body was lifeless
As she lay in Jay's arms
And he sat there all day
And kept her safe from harm
I hope this teaches you a lesson
To tell someone you love them whenever you can
Because maybe they'll be gone tomorrow
And you wont be there to hold their hand
Because love is everything to everybody
Without it, the world would be dead
So always tell someone you love them
A parent, a lover, a friend

This is my story ..

Ayank :Hooreeee ... Tendangan penaltinya ga masukk !!! Gigi Buffon hebaatt !!

Ayah : Ampun deh Ayank ... Sampai segitunya yg nonton bola ..

Ayank : Iya donk .. Soalnya ini Euro, Ayah .. Seru .. Apalagi ini pertandingan penentuan. Italia harus menang, supaya lolos ke perempat final .. hihihi

Suamiku menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum.

Ayah : Ayank .. Ayank .. Ya udah Ayank lanjutin 'aja nonton bolanya. Ayah liatin Ayank 'aja. Soalnya bagi Ayah, lebih menyenangkan mengamati wajah Ayank yg cantik daripada nonton tv

Aku tertawa.

Ayank : Dasar Ayah ..

Suamiku tertawa kecil.

Ayah : Mandi yuk Ay .. Nanti keburu malam .. yah ? Ayank nanti kedinginan kalau kemalaman .. yuk sayang yuk ..

Ayank : Hmm .. Iya deh .. Ayah yg mandiin ya ..

Ayah : Iya ..

Dan beberapa menit kemudian.

Ayah : Ayank wangi deh .. Ayah jadi tambah cinta sama Ayank ..

Ayank : Wangi aja bisa bikin tambah cinta ? wih ..

Ayah : Bisa. Tapi khusus Ayank aja yg bisa demikian. Wanita lain tidak.

Ayank : Jie ileee Ayah .. hihihi ..

Ayah : Ih Ayank .. Kan yg Ayah bilang itu benar ..

Ayank : Iya sayangku .. Iya .. Ayank percaya koq ..

Suamiku tersenyum sayang lalu membelai kepalaku.

Dikutip dari sebuah buku best seller


SHMILY

Senja sore itu kesedihan melanda keluarga kami, kakek kami tercinta telah meninggalkan kami untuk selamanya. Aku tak tahan melihat nenek yang duduk terdiam dipojok ruangan sambil menahan kesedihan karena ditinggalkan seseorang yang sudah menemaninya puluhan tahun belakangan ini. Aku adalah cucu terkecil dari keluarga besar kami, kedekatanku pada kakek dan nenek membuatku belajar banyak hal dari mereka.
Saat itu usiaku masih 13 tahun, pada saat liburan sekolah kuhabiskan sepanjang pekan dirumah kakek-nenek sambil mendengarkan mereka bercerita, mulai dari cerita dongeng hingga cerita masa muda mereka. Pada suatu pagi aku terbangun dan melihat sesuatu di kaca yang berembun 'SHMILY', sebuah tulisan 'SHMILY' yang aku sendiri tidak tahu apa artinya. Ketika aku hendak mandi dan kakek memberikan handuk, kembali aku menemukan rajutan kata 'SHMILY' yang sekali lagi tidak aku terlalu pedulikan. Namun selama hari-hari yang aku habiskan selama liburan sekolah itu, aku banyak menemukan kata yang sama 'SHMILY', di kaca saat embun pagi, dihanduk yang aku gunakan, dikertas catatan belanja nenek, ditempat-tempat yang tak terduga lainnya. Aku tidak berpikir apapun mengenai kata aneh itu, bagiku mungkin hanya coretan iseng yang dibuat kakek yang jenuh dengan masa pensiunnya atau coretan iseng nenek yang pusing dengan TTS yang sedang diisinya.
Kata itu terlupa dan tak terpedulikan hingga aku menatap jenazah kakek untuk terakhir kalinya sore ini, dalam tidurnya yang penuh damai aku menatap sehelai sapu tangan bertuliskan 'SHMILY', satu kata yang kembali mengusikku dan membuatku penasaran. Dengan dekapan erat yang lembut aku bertanya kepada nenek tersayang mengenai arti kata itu, dan jawabannya sungguh membuatku terharu dan menangis, arti kata itu adalah...See How Much I Love You (Lihat Betapa Aku Mencintaimu)...kata itu telah mereka saling tuliskan saat masa mereka berpacaran hingga ajal memisahkan mereka.

Disadur dari cerita aslinya dengan gaya bahasa saya sendiri

A Lesson of Love

Toshinobu Kubota , yang biasa dipanggil Shinji mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit.

"Di sini keadaan sulit ," katanya sambil memeluk putranya dan mengucapkan selamat tinggal. "Kau adalah harapan kami."

Shinji naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan transport gratis bagi pemuda-pemuda yang mau bekerja sebagai penyekop batubara sebagai imbalan ongkos pelayaran selama sebulan. Kalau Shinji menemukan emas di Pegunungan Colorado, keluarganya akan menyusul.

Berbulan-bulan Shinji mengolah tanahnya tanpa kenal lelah. Urat emas yang tidak besar memberinya penghasilan yang pas-pasan namun teratur.
Setiap hari ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas dua kamar, Shinji merindu kan dan sangat ingin disambut oleh wanita yang dicintainya.
Satu-satunya yang disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu nasib ke Amerika adalah terpaksa meninggalkan Asaka Matsutoya sebelum secara resmi punya kesempatan mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga mereka sudah lama berteman dan selama itu pula diam-diam dia berharap bisa memperistri Asaka.

Rambut Asaka yang ikal panjang dan senyumnya yang menawan membuatnya menjadi putri Keluarga Yoshinori Matsutoya yang paling cantik.
Shinji baru sempat duduk di sampingnya dalam acara perayaan pesta bunga dan mengarang alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah gadis itu agar bisa bertemu dengannya. Setiap malam sebelum tidur di kabinnya , Shinji ingin sekali membelai rambut Asaka yang pirang kemerahan dan memeluk gadis itu. Akhirnya, dia menyurati ayahnya , meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya.

Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan rencana untuk membuat hidup Shinji menjadi lengkap. Pak Yoshinori Matsutoya akan mengirimkan putrinya kepada Shinji di Amerika. Putrinya itu suka bekerja keras dan punya intuisi bisnis. Dia akan bekerja sama dengan Shinji selama setahun dan membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas.
Diharapkan, setelah setahun itu keluarganya akan mampu datang ke Amerika untuk menghadiri pernikahan mereka.

Hati Shinji sangat bahagia. Dia menghabiskan satu bulan berikutnya untuk mengubah pondoknya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan menata bekas tempat tidurnya agar pantas untuk seorang wanita. Gorden dari bekas karung goni yang menutupi kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga dari bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur dia meletakkan wadah kaleng berisi bunga-bunga kering yang dipetiknya di padang rumput.

Akhirnya , tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya sepanjang hidup.
Dengan tangan membawa seikat bunga daisy segar yang baru dipetik , dia pergi ke stasiun kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit ketika kereta api mendekat lalu berhenti. Shinji melihat setiap jendela , mencari senyum dan rambut ikal Asaka. Jantungnya berdebar kencang penuh harap, kemudian tersentak karena kecewa.

Bukan Asaka , tetapi Yumi Matsutoya kakaknya, yang turun dari kereta api. Gadis itu berdiri malu-malu di depannya, matanya menunduk. Shinji hanya bisa memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar diulurkannya buket bunga itu kepada Yumi. "Selamat datang," katanya lirih, matanya menatap nanar. Senyum tipis meng hias wajah Yumi yang tidak cantik.

"Aku senang ketika Ayah mengatakan kau ingin aku datang ke sini," kata Yumi, sambil sekilas memandang mata Shinji sebelum cepat-cepat menunduk lagi.
"Aku akan mengurus bawaanmu ," kata Shinji dengan senyum terpaksa.

Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda. Pak Matsutoya dan ayahnya benar. Yumi memang punya intuisi bisnis yang hebat. Sementara Shinji bekerja di tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di sudut ruang duduk, dengan cermat Yumi mencatat semua kegiatan di tambang. Dalam waktu 6 bulan, asset mereka telah berlipat dua. Masakannya yang lezat dan senyumnya yang tenang menghiasi pondok itu dengan sentuhan ajaib seorang wanita.
Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan , keluh Shinji dalam hati, setiap malam sebelum tidur kecapekan di ruang duduk. Mengapa mereka mengirim Yumi ? Akankah dia bisa bertemu lagi dengan Asaka ? Apakah impian lamanya untuk memperistri Asaka harus dilupakannya ?
Setahun lamanya Yumi dan Shinji bekerja, bermain, dan tertawa bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan cinta. Pernah sekali, Yumi mencium pipi Shinji sebelum masuk kekamarnya. Pria itu hanya tersenyum canggung. Sejak itu, kelihatannya Yumi cukup puas dengan jalan-jalan berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di beranda setelah makan malam.

Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur punggung bukit, membuat jalan masuk ke tambang mereka longsor. Dengan kesal Shinji mengisi karung-karung pasir dan meletakkannya sedemikan rupa untuk membelokkan arus air. Badannya lelah dan basah kuyup, tetapi tampaknya usahanya sia-sia. Tiba-tiba Yumi muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang terbuka. Shinji menyekop dan memasuk kan pasir kedalamnya, kemudian dengan tenaga sekuat lelaki, Yumi melemparkan karung itu ke tumpukan lalu membuka karung lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki terbenam lumpur setinggi lutut, sampai hujan reda. Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang ke pondok.

Sambil menikmati sup panas, Shinji mendesah , "Aku takkan dapat menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu. Terima kasih, Yumi."
"Sama-sama," gadis itu menjawab sambil tersenyum tenang seperti biasa, lalu tanpa berkata-kata dia masuk ke kamarnya.

Beberapa hari kemudian , sebuah telegram datang mengabarkan bahwa Keluarga Matsutoya dan Keluarga Kubota akan tiba minggu berikutnya. Meskipun berusaha keras menutup-nutupinya , jantung Shinji kembali berdebar-debar seperti dulu karena harapan akan bertemu lagi dengan Asaka. Dia dan Yumi pergi ke stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka turun dari kereta api di ujung peron.

Ketika Asaka muncul , Yumi menoleh kepada Shinji. "Sambutlah dia," katanya.
Dengan kaget, Shinji berkata tergagap, "Apa maksudmu?"
"Shinji , sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri Matsutoya yang kau inginkan. Aku memperhatikan bagaimana kau bercanda dengan Asaka dalam acara Perayaan pesta bunga lalu." Dia mengangguk ke arah adiknya yang sedang menuruni tangga kereta. "Aku tahu bahwa dia, bukan aku , yang kauinginkan menjadi istrimu."
"Tapi..."
Yumi meletakkan jarinya pada bibir Shinji. "Ssstt," bisiknya. "Aku mencintaimu, Shinji. Aku selalu mencintaimu. Karena itu , yang kuinginkan hanya melihatmu bahagia. Sambutlah adikku."

Shinji mengambil tangan Yumi dari wajahnya dan menggenggamnya. Ketika Yumi menengadah, untuk pertama kalinya Shinji melihat betapa cantiknya gadis itu. Dia ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput, ingat malam-malam tenang yang mereka nikmati di depan perapian, ingat ketika Yumi membantunya mengisi karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa yang sebenarnya selama berbulan-bulan telah tidak diketahuinya.

"Tidak, Yumi. Engkaulah yang kuinginkan." Shinji merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan mengecupnya dengan cinta yang tiba-tiba membuncah didalam dadanya.

Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan berseru-seru, "Kami datang untuk menghadiri pernikahan kalian!"

"..True love doesn't have a happy ending , because true love never ends...."

Kisah Aku dan Keong
Oleh: Tidak Diketahui

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan. Aku tak dapat jalan terlalu cepat, Keong sudah berusaha keras merangkak, setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.

Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga..."

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, Keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.

Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan? Ya Tuhan! Mengapa? Langit sunyi-senyap...

Biarkan saja keong merangkak di depan, aku kesal di belakang. Pelankan langkah, tenangkan hati...

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga. Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut. Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing. (mang cacing mendengung?! tawon kalii??) Aku lihat langit penuh bintang cemerlang. Oh? Mengapa dulu tidak rasakan semua ini? Barulah aku teringat, mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta Keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalau aku berjalan sendiri dengan cepatnya.

"He's here and with me for a reason"

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi, haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu. Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan. Saat bertemu penolongmu, ingat untuk bersyukur padanya. Karena ia lah yang mengubah hidupmu.

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai, ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih.
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci, sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, baik-baiklah berbincanglah dengannya. Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu, berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu. Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu.

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu, gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup, berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati.

Legenda dari Tanah Turkey


Tersebutlah di suatu tempat di Marmaris, pesisir selatan Turki, seorang nelayan dan putri raja saling jatuh cinta.

Sebagaimana kita tahu bahwa seorang putri raja tidak akan diperbolehkan untuk berpacaran dengan nelayan.

Karena tidak mendapat restu dari sang raja, maka mereka berpacaran secara sembunyi-sembunyi.

Tetapi sang raja mengetahui hubungan mereka dan menyuruh prajuritnya untuk membuntuti sang putri, Kemudian prajurit tersebut melapor ke raja apa yang dia temukan, bahwa tuan putri tiap malam pergi kesuatu tempat diluar kota untuk bertemu dengan kekasihnya, dan tuan putri akan memberi tanda dengan lenteranya yang di kedip-kedipkan sehingga nelayan tersebut mengetahui kedatangan tuan putri. Demikianlah cara tuan putri dan nelayan bertemu.

Kemudian raja memerintahkan anak buahnya untuk menjebak si nelayan.

Para prajurit raja kemudian membuntuti tuan putri dan menangkapnya Ketika akan bertemu dengan si nelayan.

Kemudian para prajurit tersebut memainkan lentera tuan putri untuk memancing si nelayan keluar dari tempatnya.

Karena tidak rela kekasihnya ditangkap prajurit raja, tuan putri Nekat melarikan diri dari kawalan para prajurit dan berlari Semampunya untuk memberitahu tahu si nelayan.

Meskipun tuan putri tahu bahwa usahanya sangat mustahil untuk bisa mencapai tempat si nelayan lebih cepat dari para prajurit, tetapi tuan putri tetap mencoba berlari sekencang-kencangnya.

Keajaiban pun terjadi, dimana tuan putri melangkah dilaut mendadak Air laut berubah menjadi pasir dan pasir tersebut berubah menjadi air laut lagi ketika para prajurit mengejar dibelakangnya.

Tetapi ketika tuan putri hampir mencapai tempat si nelayan, para prajurit menyiapkan panahnya dan memanah tuan putri tepat didadanya dan menewaskan tuan putri seketika.

Orang orang di Marmaris percaya bahwa darah dari tuan putri bercampur dengan air laut dan menyebabkan warna pasir berubah sampai sekarang.

When We Have To Choose:

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik,
ia mempunyai banyak sekali emas dan kuningan, karena terlalu banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka.

Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali di bedakan, mana yang emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat, namun ada peraturan dari sang raja, yaitu apabila mereka sudah memilih dan mengambil satudari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi. Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari untuk memilih, setengah hari untuk merenungkan, dan setengah hari lagi untuk memutuskan.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya! , "apa yang kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu disini? ", jawab orang itu "tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu ", lalu tanya prajurit itu lagi "seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya?, sedangkan waktumu sangat terbatas ", jawab orang itu lagi "tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada ditanganku begitu waktuku habis ".

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu kepadanya "hai orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari cukup? ", jawab orang kaya itu "bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah keuntunganku ".

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak oleh nya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu "mengapa engkau diam disini?, tidakkah engkau memilih emas-emas itu? atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu? ", mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja, maka prajurit itu bertanya lagi "atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain? ", orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi "tidakkah engkau mendengar pertanyaanku? ", sambil menatap prajurit, orang itu menjawab "tuan saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu, berapa kadar emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak tahu ". "lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu " tanya prajutit itu lagi.

"Tuan emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu, mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas itu yang lebih penting " jawabnya lugu.

Prajurit ini semakin penasaran "mengapa bisa begitu? ", "bagi saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat saya, karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk membeli emas tuan" prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya "lagi pula tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah Saya ambil ", "tidakkah engkau mengambil emas-emas yang lain dan menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu? " tanya prajurit lagi, "saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan! , jika saya gantikan emas ini dengan yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yang murni ",

Tak lama lagi lonceng istana berbunyi,tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata "wahai rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak seorangpun diperbolehkan menukar ataupun menyia-nyiakan hadiah itu, jika didapati hal diatas maka orang itu akan mendapat hukuman karena ia tidak menghargai raja " kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya.

Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal "dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan, dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu, tetapi sayang sekali hanya satu orang yang datang kepadaku untuk menanyakannya ".

Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya, dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

dikutip dari :
Kumpulan Sharing dan Cerpen Judul Asli:
When We Have to Choose


Berharap melalui alkisah diatas kita dapat merefleksi diri dalam mencari pasangan hidup :

1. Bagi yang sedang mencari pasangan alias cari pacar (setengah hari untuk memilih)
Memilih memang boleh tapi manusia tidak ada yang sempurna,jangan lupa emas-emas itu milik sang raja, jadi hanya dia yang tahu menahu masalah itu, artinya setiap manusia milik Tuhan jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNya tentang pasangan Anda.

2. Bagi yang telah memperoleh pasangan tapi belum menikah (setengah hari untuk merenungkan)
Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat, ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat.

Diluar, memang kita dihadapkan dengan banyak pilihan, sama dengan rakyat yang memilih emas tadi, akan tetapi pada saat kita sudah mendapatkannya, belum tentu waktu kita melepaskannya kita mendapat yang lebih baik. Jadi jika dalam tahap ini Anda merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara objektif siapa dia (karena itu keterbukaan dan komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan), dan menyelaraskan hati Anda bersamanya, begitu Anda tahu tentang hal terjelek dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik, dengan demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah, tinggal bagaimana Anda menerimanya, Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan perubahannya atau tidak,

"cinta selalu berjuang ", dan jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta Anda, justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan Anda (tidak pernah bertengkar mungkin) Anda malah harus berhati- hati, karena ini adalah hubungan yang tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda yang terpenting adalah niat baik diantara pasangan, sehingga dengan komitmen dan cinta, segala sesuatu selalu ada jalan keluarnya. Meskipun dalam tahap ini Anda masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya anda masih dapat berganti pilihan, akan tetapi pertimbangkan dengan baik hal ini.

3. Bagi yang telah menikah (setengah hari untuk memutuskan)
Dalam tahap ini, siapapun dia berarti anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya, jangan berfikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan Anda, jika ini terjadi berarti Anda egois, sama halnya dengan orang kaya diatas, dan dengan demikian Anda tidak pernah puas dengan diri pasangan Anda,maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan.
Anda tidak boleh merasa menyesal dengan pilihan Anda sendiri, jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya, dan menambah kadar karat pada emasnya.

Jadi percayalah kalau Tuhan pasti akan memperhatikan Anda, dan Dia yang paling berkuasa mengubah setiap orang. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi dan bercerai lagi???, ingatlah si dia adalah hadiah, siapapun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan Anda, ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan, setelah itu Anda tidak boleh menukar atau meyia-nyiakan emas Anda, jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana hadiah terindah yang telah Tuhan berikan.
Dan apapun yang terjadi dengan pasangan Anda komunikasikanlah dengan Tuhan, karena Dia yang memiliki hati setiap manusia..

suami istri:


Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif- nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa ?", tanya suami saya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,"jawab saya.

Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Dan akhirnya suami saya bertanya," Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu ?"

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat
menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya ?"

Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan. ..

"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ' teman baik kamu ' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal."

"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi aneh, Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami."

"Saya selalu merawatmu jika kamu sakit dan membawamu Ke rumah sakit.."

"Kamu selalu lupa akan menaruh sesuatu dan aku senantiasa Mengingatkanmu"

"Di saat kau mengeluh akulah yg setia mendengarkan dan mencoba menghiburmu.."

"Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku,dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu, tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu."

"Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir menangisi kematian saya."

"Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu.
Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya...

"Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban
ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu."

"Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang- barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia."

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya.

Oh, kini saya tahu,tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya........


Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur- angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita sadari dan bayangkan sebelumnya.

mmortal beloved


Its a love letter for loving someone so desperately and passionately and both of us are someone elses dream.

IMMORTAL BELOVED

Good morning, on July 7
Though still in bed, my thoughts go out to you, my Immortal Beloved, now and then joyfully, then sadly, waiting to learn whether or not fate will hear us - I can live only wholly with you or not at all - Yes, I am resolved to wander so long away from you until I can fly to your arms and say that I am really at home with you, and can send my soul enwrapped in you into the land of spirits - Yes, unhappily it must be so - You will be the more contained since you know my fidelity to you. No one else can ever possess my heart - never - never - Oh God, why must one be parted from one whom one so loves. And yet my life in V is now a wretched life - Your love makes me at once the happiest and the unhappiest of men - At my age I need a steady, quiet life - can that be so in our connection? My angel, I have just been told that the mailcoach goes every day - therefore I must close at once so that you may receive the letter at once - Be calm, only by a calm consideration of our existence can we achieve our purpose to live together - Be calm - love me - today - yesterday - what tearful longings for you - you - you - my life - my all - farewell. Oh continue to love me - never misjudge the most faithful heart of your beloved.
ever thine
ever mine
ever ours

Dipersembahkan Untuk Seluruh Orang tua di Dunia (touching!!)


11 Hal Terbaik yang Dialami Orangtua ( Terharu ! )

Saat kita menjadi orangtua, minggu dan bulan berlalu, siang dan malam silih berganti. Dan waktu terasa abadi saat kita menikmati bagian terbaik sebagai orangtua. Keberhasilan yang sedikit rasanya seperti sudah mencapai puncak gunung tertinggi, dan apabila cita-cita sudah berhasil dicapai, hati kita pun serasa meledak dalam kegembiraan. Ya, peran sebagai orangtua adalah sebuah perjuangan yang unik, dan hanya sedikit hal dalam kehidupan yang sebanding dengan kebahagiaan itu, seperti yang akan dipaparkan berikut ini.

Saat kelahiran bayi

Barangkali istilah "kesenangan" adalah kurang pas untuk menggambarkan saat-saat kelahiran bayi; bagi banyak pasangan persalinan dan kelahiran adalah hal yang menakutkan, namun setiap pasangan akan tetap bertahan menghadapinya. Dan ketika hal tersebut berhasil dilalui walaupun dengan begitu sulit, akhirnya pengalaman indah itu telah menganugerahkan sebuah penghargaan akan kehidupan. Itu adalah benar-benar sebuah keajaiban. Betapapun, tubuh seorang ibu telah menunaikan tugasnya lebih baik daripada yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan manapun: merencanakan dan kemudian meluncurkan produk baru hanya dalam waktu sembilan bulan. Tanpa harus ada rancangan anggaran, presentasi atau pun rencana pemasaran.

Saat pertama keluar rumah


Sebelum bayi dibawa jalan-jalan ke luar rumah biasanya dia diselimuti rapat-rapat, ditutupi kepalanya dengan topi, dimasukkan ke dalam keranjang, dan kemudian dimasukkan ke dalam kereta bayi. Dengan penuh perasaan kuatir kita sering kali bolak-balik menengok keadaan bayi kita sebelum kita mengajaknya berjalan-jalan. Kereta bayi kemudian didorong secara perlahan ke seputar komplek dan hanya dalam udara yang hangat. Dan ketika kemudian sudah tiba di rumah kembali, kita bersyukur bahwa kita dan bayi kita sudah pulang dalam keadaan selamat. Hal ini barangkali seperti sebuah keberhasilan yang tidak berarti, tetapi dengan pengalaman ini kepercayaan diri kita seperti bertambah. Maka sejak saat itu banyak hal menjadi mungkin untuk dilakukan bersama bayi kita.

Latihan kecil

Ya! Adalah hal yang mengagumkan bagaimana bergairahnya kita ketika berhasil mengikat tali popok bayi kita. Kita barangkali kuatir kalau-kalau bayi kita akan terlepas dari diapers yang dikenakannya pada saat kita tertidur. Tiada hal yang lebih membahagiakan selain melihat kemajuan yang berhasil dicapai bayi kita yang berumur 3 tahun ketika ia berhasil duduk di toilet pada saat buang air. Sepertinya akan ada banyak uang yang bisa dihemat untuk membeli diapers. Jumlahnya mungkin bisa untuk mengongkosinya mendaftar ke perguruan tinggi bila nanti sudah besar.

Makan Bersama Keluarga

Sebagai orangtua, kita belajar kembali bagaimana caranya memasak makanan yang sehat, alih-alih memesan makanan dari luar. Bahkan akan menjadi lebih baik apabila kita berbicara dengan keluarga kita pada saat makan. Kita akan saling berbagi informasi mengenai sekolah anak kita dan apa-apa yang sudah dipelajarinya. Kita akan mendengarkan bagaimana pandangnya tentang hal-hal yang sedang terjadi. Mungkin kita akan tertawa bersama pasangan kita. Memang tidak semua makanan yang dimakan akan terasa begitu memuaskan, namun menyediakan waktu untuk berbagi pada saat makan dengan keluarga itulah yang penting. Pada suatu saat nanti kita akan menuai manfaatnya.

Waktu untuk bermain

Pada saat bermain dengan anak orang tua diibaratkan seperti berada di mesin waktu. Kita berpindah dari suatu permainan ke permainan yang lain, bermain boneka-boneka, bermain petak umpet dan bermain dengan binatang kesayangan. Bermain dengan anak kita akan membangkitkan ingatan kita kembali akan masa kecil, perasaan yang sudah lama terlupakan. Setiap kali bermain membuat bangunan dengan Lego, berdandan seperti seorang puteri, atau permainan lainnya, kita akan menemukan kembali sebuah pemikiran kreatif, yang di dunia orang dewasa mungkin sangat jarang ditemukan. Biasanya akan terasa sulit bermain bersama anak kita setelah habis jam kantor - tanpa harus berpikir mengenai tenggat waktu pekerjaan yang dibebankan kantor kepada kita - tetapi sekali saja kita berhasil membebaskan pikiran kita, maka kita akan dapat menikmati saat-saat bersama anak kita dan serasa ingin selamanya.

Pelukan dan ciuman

Barang kali berupa ciuman sekilas yang diam-diam diberikan di pipi pada saat anak kita tidur. Atau pelukan yang hangat sebelum berangkat ke kantor yang kemudian dibalas oleh anak kita dengan pelukan dan ciuman khas anak-anaknya. Balasan itu seakan membangkitkan daya hidup kita, seperti campuran kopi dengan gula yang diminum di pagi hari. Pengungkapan rasa kasih sayang mungkin akan semakin berkurang seiring makin dewasanya anak-anak kita.

Anak adalah cerminan kita

Anak kita mungkin mempunyai selera humor yang diwarisinya dari kita, sehingga ia bisa menghibur pasangan kita yang sedang sedih. Sungguh bagus karena anak kita tidak mewarisi kelemahan kita yang tidak bisa memperbaiki perbedaan yang ada yang akan mengkibatkan keretakan hubungan. Pengamatan kita akan ciri-ciri fisik dan kepribadian yang menjelma secara alami pada anak-anak kita - dan yang selebihnya, syukurlah, tidak mewujud - adalah salah satu bagian yang paling memuaskan dari pengawasan tumbuh kembang anak-anak kita.

Menemukan Hobi Baru


Anak-anak memperkenalkan kepada kita hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kita bahwa akan begitu menyenangkan. Sebelum mempunyai anak, misalnya kita sama sekali tidak mengenal mainan peralatan konstruksi. Sekarang kita bisa mengenali sebuah mesin berat dari jarak jauh sambil kita berkendara dalam kecepatan tinggi - dan kita merasa sangat bergairah akan hal itu. Kalau kita sebenarnya tidak begitu menyukai olah raga, kita bisa kaget bahwa ternyata anak kita bisa menjadi anggota tim basket. Seandainya pendengaran musikal kita jelek, mungkin saja anak kita bisa menjadi pemain utama di sekolah musik. Yang pasti anak-anak kita telah memperluas dunia kita, membuatnya menjadi tempat yang menyenangkan.

Membangkitkan kenangan akan cinta dan patah hati yang pertama.


Ketika anak-anak kita jatuh cinta terhadap lawan jenis untuk pertama kalinya, kita akan dibikin pusing oleh gejolak perasaan anak remaja ingusan, apalagi bila mereka mengalami ciuman pertama yang membara - dan hal-hal pertama lainnya. Tapi kemudian, ketika kita menyaksikan anak kita menunggu panggilan telepon dari pacarnya pada kencan berikutnya, dan ternyata pacarnya yang ditunggu tidak datang. Hati kita terasa sedih karena ikut merasakan kekecewaannya, tetapi kita bersyukur karena tidak harus merasakan sakit hati remaja seperti itu. Cinta pertama adalah kenangan terindah yang harus dialami sendiri.

Hari Wisuda


Apakah kelulusan di jenjang taman kanak kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, atau yang lainnya, hari itu anak kita secara formal menjalani dari satu jenjang ke jenjang pendidikan berikutnya. Walaupun hal tersebut sangat mendebarkan, namun cukup melegakan seperti berlalunya sebuah beban kecil. Kekuatiran kita yang mendalam akan kemampuan anak kita telah digantikan oleh kegembiraan yang meluap-luap akan masa depan mereka. Dan juga kebanggaan akan kerja keras kita dengan pasangan yang telah berhasil menanamkan pendidikan kepada mereka mulai dari mengenal abjad sampai dengan mereka lulus sarjana.

Menemukan kembali pasangan kita

Kita mengira telah mengetahui hal lain tentang dirinya, tetapi keberadaan anak telah memberikan sebuah peran kepada pasangan kita yaitu sebagai tokoh baru - bukan sekedar pasangan hidup, seorang kekasih, atau seorang teman, tapi sebagai ibu atau ayah. Kita akan tersenyum melihat pasangan kita bergumul dengan anaknya, mengajarinya berkendara, atau menjelaskan kepadanya mengapa tidak boleh menyakiti binatang. Melihat pasangan kita menjadi seorang ayah atau ibu - kadang terlihat penyabar, kadang bodoh, kadang lembut, kadang melawan - membuat kita bertambah mencitainya.

Oleh : Jill Jasper, seorang penulis yang tinggal di Seattle, USA ( Sumber Artikel )